Bising dan Rawan Keributan, Warga Minta AW Live Home Berhenti Operasional

Bising dan Rawan Keributan, Warga Minta AW Live Home Berhenti Operasional
Sejumlah orang memasang spanduk penolakan atas berioperasinya AW Live Music di Sariharjo Sleman. (dokumentasi warga)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Belum sebulan Angel’s Wings (AW) Live Home di Sleman beroperasi, warga bereaksi menolak kehadiran tempat hiburan malam ini. Penolakan warga diungkapkan melalui pemasangan spanduk di sekitar AW Live Home yang berlokasi di Jalan Shinta, Dusun Karangmloko, Kalurahan Sariharjo kapanewon Ngaglik Kabupaten Sleman.

Dalam petisi yang ditandatangani oleh puluhan orang, warga di seputar tempat hiburan malam ini mengungkapkan, kehadiran AW di area perkampungan ini sangat mengganggu ketenangan dan keamanan lingkungan. 

“Kami sebagai warga dan anggota keagamaan di sekitar tempat tersebut menolak keras dan mengimbau tempat hiburan Angel’s Wing Live Home agar ditutup secara permanen. Sebab aktivitas di tempat hiburan ini sangat mengganggu lingkungan,” kata Irfan Erlangga, Sabtu (27/7/2024).

Mewakili warga, Irfan mengungkapkan, jam operasional AW Live Home mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Padahal, warga mengetahui izin dari tempat usaha ini adalah usaha restoran dan bukan tempat hiburan malam. Tempat ini, juga menjual minuman beralkohol dan selalu menggelar live music untuk menghibur para tamu.

“Warga mengeluh, lantaran tamu yang baru pulang dini hari kerap memacu kendaraan dan membahayakan warga sekitar. Mungkin karena masih dalam pengaruh minuman beralkohol. Ada warga yang hendak sholat subuh ke masjid nyaris tertabrak. Belum persoalan lain, misalnya tamu dengan seenaknya memarkir kendaraan di lahan milik tetangga AW. Kemudian karyawan AW juga seringkali membakar sampah sehingga mengganggu lingkungan,” kata Irfan

Warga menurut Irfan, banyak yang mengaku tidak dmintai izin atau sosialisasi terkait rencana pembukaan AW Live Home. Kalaupun ada yang mengatakan bahwa sosialisasi sudah dilakukan, ia meyakini yang diudang justru bukan warga yang lokasinya berada di lingkungan terdekat dari tempat hiburan dimaksud. 

Dihubungi secara terpisah, Topan Nugraha selaku perwakilan AW Live Home mengaku sudah mendengar aspirasi warga. Menyangkut keluhan warga lantaran suara bising, pihak manajemen saat ini sedang dalam proses untuk melakukan perbaikan dan membuat peredam yang lebih baik. Harapannya, suara yang ditimbulkan dari hiburan musik tidak lagi mengganggu warga sekitar. Sembari menunggu perbaikan, manajemen memutuskan untuk mengecilkan volume suara dari live music.

Ia juga mengaku, saat ini izin yang dikantongi masih izin restoran. Sedangkan izin untuk tempat hiburan, masih dalam proses. 

“Kalau soal kerawanan, setahu saya dalam dua kali pertemuan dengan warga malah tidak ada yang mengeluhkan soal itu,” katanya memberi penjelasan.

Terkait dengan penolakan warga yang disampaikan melalui pemasangan sejumlah spanduk, Topan mengaku manajemen melalui keamanan masih dalam penyelidikan dan mencari tahu kondisi sebenarnya. Pihak AW Live Home ingin lebih memastikan, apakah spanduk penolakan ini murni dari warga, ataupun ada pihak lain yang berada di balik gerakan dimaksud.

“Kalau memang murni dari warga, manajemen terbuka untuk berdialog dan bertemu lagi dengan warga,” lanjut Topan.

Jordan selaku Manager AW Live Home menambahkan, pihak pengelola meminta maaf kalau hingga saat ini suara musik yang terdengar masih mengganggu warga sekitar. 

“Kalau soal minuman beralkohol, kami pastikan semua sesuai dengan peraturan. Minuman yang kami jual legal. Bahkan sudah dicek langsung oleh dinas terkait,” imbuhnya.

Lurah Sariharjo Sarbini mengatakan, AW Live Home beroperasi di wilayahnya. Namun ia tidak bisa menampik, kalau beberapa hari lalu wilayahnya terutama di seputar Jalan Palagan menjadi viral terkait dengan maraknya penjualan miras.

“Kami sudah mengumpulkan para pelaku usaha dan kami beri pencerahan. Intinya, kita ingin wilayah Sariharjo zero miras. Semua agar keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas,” ungkapnya. (*)