Bhabinkamtibmas Dampingi Jumantik Periksa Tempat Penampungan Air
Bidan Desa Candimulyo Ani Fadilatun menjelaskan kegiatan PSN kali ini difokuskan di RW 3 Desa Candimulyo.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Bhabinkamtibmas Polsek Kebumen Brigadir Darwin Sofian bersama Puskesmas Kebumen 1 menggelar kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Desa Candimulyo Kecamatan Kebumen.
Pemantauan tempat penampungan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk Aedes aegypti dilaksanakan setelah ditemukan satu kasus demam berdarah di RW 1 pada Juli 2024.
Pemantauan jentik sebagai upaya dini pencegahan meluasnya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
PSN melibatkan pemerintah desa setempat, kader kesehatan, Puskesmas Kebumen 1. Pendampingan itu sebagai wujud program Polda Jateng Hadir sehingga Bhabinkamtibmas membaur bersama tim PSN.
Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Plt Kasi Humas Polres Aiptu Nanang Faulatun mengungkapkan PSN merupakan bentuk sinergitas untuk memutus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Lebih maksimal
"Selama kegiatan berlangsung, kita libatkan sinergitas semua pihak, agar hasilnya lebih maksimal," ujar Nanang, Selasa (6/8/2024).
Melalui PSN, Bhabinkamtibmas memberikan sosialisasi mengenai kesadaran masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
Bidan Desa Candimulyo Ani Fadilatun menjelaskan kegiatan PSN kali ini difokuskan di RW 3 Desa Candimulyo karena RW 1 dan 2 sebelumnya telah dilakukan.
Tim PSN yang dibagi enam kelompok melakukan pengecekan 148 rumah warga yang terdaftar. “Kegiatan ini berkala dan keberlanjutan,” ungkapnya.
Ani Fadilatun menambahkan Desa Candimulyo berpotensi rendah endemik demam berdarah karena angka bebas jentik (ABJ) 92,7 persen.
Jumlah rumah
Menurut dia, Angka Bebas Jentik digunakan sebagai indikator potensi terjangkitnya demam berdarah di suatu wilayah.
“Perhitungan ABJ dilakukan oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dengan cara membagi jumlah rumah yang bebas jentik dengan total rumah yang diperiksa,” kata dia.
Semakin tinggi ABJ, lanjutnya, semakin kecil kemungkinan di wilayah tersebut terjangkit kasus DBD. Semakin tinggi ABJ berarti sedikit jumlah jentik yang ditemukan.
Pada PSN kali ini, jumlah rumah yang masuk daftar PSN sebanyak 148 rumah, lalu sebanyak 10 rumah dinyatakan positif nyamuk sehingga ABJ yang dihasilkan 92,7 persen.
"Kami berharap setelah kegiatan PSN ini, ada kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan PSN secara mandiri serta melakukan kegiatan 3M Plus," kata Ani Fadilatun.
Daur ulang
3M Plus adalah menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Kegiatan Plus di antaranya menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah. (*)