Bertengkar Soal Ekonomi, Suami di Semanu Tega Gorok Istri

Pelaku sempat melakukan aksi bunuh diri usai membuat surat.

Bertengkar Soal Ekonomi, Suami di Semanu Tega Gorok Istri
Jenasah korban dibawa petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.(sutaryono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Seorang wanita Sukiyem (57) warga Padukuhan Dedel Wetan, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, tewas dengan luka parah bagian leher, akibat digorok dengan pisau dapur oleh Riyadi (60), suaminya sendiri.

Peristiwa berdarah yang terjadi Jumat (5/1/2024) pagi ini diawali pertengkaran hebat, yang diduga permasalahan ekonomi. Usai menghabisi nyawa istrinya, Riyadi sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat lehernya.

Menurut berbagai sumber ditempat kejadian, peristiwa yang menggemparkan ini berawal sekitar pukul 07.55 WIB, Riyadi menelpon keponakannya, Erni Susilowati untuk bergegas ke rumahnya. Tak berselang lama dari telpon dimatikan, Erni bersama anaknya datang ke rumah pamannya tersebut untuk memastikan apa yang terjadi.

Kaget bukan main, baru hendak masuk dalam rumah Erni disodori selembar kertas. Saat ia melihat ke Riyadi ia mendapati leher Riyadi sudah terdapat sayatan dan mengeluarkan darah.

"Saya sempat menerima surat tersebut namun kemudian saya lempar dan saya lari untuk meminta pertolongan," papar Erni saat ditemui di lokasi kejadian.

Teriakannya itu kemudian menjadi perhatian warga sekitar yang kemudian berdatangan ke lokasi kejadian. Warga kemudian bersama-sama mengecek apa yang terjadi dan bagaimana kondisi baik Riyadi maupun Sukiyem. Riyadi kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya kira mbah Sukiyem masuk angin saja. Saya tidak mengecek ke dalam rumah," sambungnya.

Warga kemudian mengecek kondisi Sukiyem. Ternyata korban sudah dalam kondisi meninggal dunia, ia juga mengalami luka di bagian pangkal leher. Di lokasi kejadian juga ditemukan sebilah pisau yang juga bersimbah darah.

Salah seorang warga, Sumirah mengatakan, dirinya pagi tadi mendengar Erni teriak-teriak. Ia kemudian keluar rumah untuk turut memastikan apa yang terjadi, saat ia bersama warga datang ke lokasi mendapati Riyadi juga sudah dalam kondisi bersimbah darah di depan pintu.

"Masih bisa ngomong tapi tidak begitu jelas. Saya sama warga lain masuk kedalam rumah, istrinya sudah tergeletak di ruang tamu dengan kondisi bersimbah darah juga," kata Sumirah.

Diduga Masalah Ekonomi

Hingga kini petugas kepolisian masih mendalami terkait dengan kematian Sukiyem (57). Kapolsek Semanu, AKP Pudjijono mengatakan, dugaan sementara kronologi bermula ketika pasangan suami istri ini bertengkar. Diduga Riyadi tersinggung dengan perkataan istrinya, emosimya pun semakin semakin tak terbendung, hingga pada akhirnya terjadi penusukan dan berujung maut. Usai menghabisi nyawa istrinya, Riyadi kemudian berusaha melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri.

Kendati demikian, pihaknya hingga saat ini masih mengumpulkan sejumlah bukti dan informasi untuk mengungkap kematian Sukiyem. "Diduga karena permasalahan ekonomi," kata AKP Pudjijono.

Selain bukti sebilah pisau dan beberapa barang lainnya, polisi juga mengamankan selembar kertas bertuliskan tangan. Dimana surat tersebut sempat diberikan oleh Riyadi terhadap Erni keponakannya yang pada pukul 07.55 WIB ditelpon Riyadi untuk ke rumahnya.

Beberapa saksi sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Sedang jenazah perempuan tersebut telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan Riyadi pasca ditemukan lehernya terdapat bekas sayatan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.

Polisi Amankan Surat

Dalam peristiwa berdarah ini polisi juga mengamankan secarik kertas dengan tulisan tangan yang diduga di tulis sendiri oleh Riyadi.

Dalam surat tersebut bertuliskan. "Adoh2 seko Sleman dijaluki duit 200 arep dienggo tambah asok Kemisan. Malah diuneni aku kon mantuk nyang Kr.mojo, gek padu rame. Sukiyem wis rasudi karo aku, malah pamer nek wis duwe wong lanang luwih gagah ra koyo kowe klular klulur. Sukiyem (tulisan tidak terbaca), wonge njupuk lading disamplukke neng gulu ku. Gek tak rebut keno, terus aku mbales genti". 

Salah seorang warga setempat, Sumirah mengatakan, Kamis (4/1/2024) malam sempat terdengar percekcokan antara suami dan istri tersebut. Kendati mendengar tetangganya tengah bertengkar, namun ia tidak begitu menghiraukan. Baru kemudian paginya, ia ketahui peristiwa berdarah itu terjadi.(*)