Bermaksud Mengurus Perceraian, Watiyem Tewas di Tangan Suami

Bermaksud Mengurus Perceraian, Watiyem Tewas di Tangan Suami
Lokasi pembunuhan suami kepada istrinya di Karangjati RT 04 Tamantirto Kasihan Bantul. (istimewa).

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Warga Karangjati RT 04 Kalurahan Tamantirto, Kasihan, Bantul, geger dengan ditemukannya jenazah Watiyem (33 tahun) pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 09.00 WIB di rumah suaminya  AP (39 tahun).

Selama ini warga mengetahui Watiyem telah pisah rumah dan kembali ke kampungnya di Kulonprogo karena tabiat suaminya yang suka mabuk-mabukan dan sering cekcok serta melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Jadi istrinya ini sudah pisah ranjang sekitar 1,5 tahun dan telah pulang le rumah keluarganya di Kulonprogo. Namun pada Sabtu (1/2/2025) sore lalu ia memang terlihat datang ke rumah suaminya tersebut. Dan tadi ternyata ditemukan sudah meninggal," kata tetangga AP yang enggan disebut namanya.

Kompol Suharno Kapolsek Kasihan menjelaskan, jika kedatangan Watiyem adalah untuk mengambil buku nikah karena ingin mengurus perceraian dengan suaminya.

"Saat datang itu, dari penuturan AP diketahui dia ingin melakukan hubungan suami istri namun ditolak oleh Watiyem. Justru saat itu Watiyem meminta buku nikah mereka untuk mengurus perceraian," kata Kompol Suharno.

Mendapati kenyataan tersebut, AP emosi. Dan saat Watiyem lengah dia memukul  kepala belakang menggunakan linggis hingga meninggal. Lalu AP membungkus jenazah istrinya dengan kain warna merah dan mengunci di rumah tersebut.

AP kemudian bersembunyi di rumah temannya. Pembunuhan ini baru terkuak setelah pihak keluarga Watiyem menyusul ke rumah AP dan bertanya kepada tetangga sekitar, karena Watiyem pamit kepada keluarganya namun tidak pulang sejak Sabtu (1/2/2025).

Kemudian keluarga Watiyem bersama warga mendatangi rumah AP dan ternyata rumah dalam kondisi terkunci. Warga  dan pihak keluarga curiga Watiyem ada di rumah tersebut dan kemudian melapor ke polisi serta dilakukan pendobrakan bersama-sama. Setelah pintu terbuka didapati Watiyem sudah meninggal dan jenazahnya sudah mengeluarkan bau.

"Saya kemudian meminta keluarga AP untuk berkomunikasi dan diketahui AP ada di rumah temannya bahkan meminta diantar ke terminal karena mau pergi ke Sragen. Dari informasi tersebut AP kami tangkap dan dibawa ke Polres Bantul," kata Kapolsek. (*)