Badan Pengawas Nuklir dari Sepuluh Negara Berkumpul di Yogyakarta, Ini yang Dibahas

Bapeten mendapatkan amanah menjadi ketua ASEANTOM 2023.

Badan Pengawas Nuklir dari Sepuluh Negara Berkumpul di Yogyakarta, Ini yang Dibahas
Plt Kepala Bapeten, Sugeng Sumbarjo (dua dari kiri), menyampaikan penjelasan mengenai 10th Annual Meeting of ASEANTOM di Yogyakarta, 22 - 24 Agustus 2023. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Perwakilan badan pengawas nuklir dari sepuluh negara anggota ASEAN berkumpul di Yogyakarta. Kehadiran mereka dalam rangka mengikuti 10th Annual Meeting of ASEANTOM yang dipusatkan di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, 22 - 24 Agustus 2023.

Sepuluh Negara itu adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam. Selain itu, juga hadir mitra wicara ASEAN dan mitra eksternal, serta negara yang diundang sebagai observer yaitu Timor Leste.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Plt Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Sugeng Sumbarjo dengan wakil ketua delegasi Deputi Perizinan dan Inspeksi, Zainal Arifin.

“ASEAN Network of Regulatory Bodies on Atomic Energy (ASEANTOM) merupakan forum jejaring kerja sama badan pengawas tenaga nuklir di kawasan Asia Tenggara yang berdiri sejak tahun 2013,” ungkap Sugeng Sumbarjo, Rabu (23/8/2023).

ARTIKEL LAINNYA: Target Tahun 2032, Indonesia Memiliki PLTN

Menurut dia, ASEANTOM berdasarkan Annex 1 ASEAN Charter merupakan salah satu badan sektoral di bawah Pilar Masyarakat ASEAN di bidang Politik dan Keamanan ASEAN (ASEAN Political and Security Community).

Disebutkan, tujuan dibentuknya ASEANTOM adalah untuk meningkatkan kegiatan pengawasan dan lebih memperkuat keselamatan, keamanan dan seifgard nuklir di setiap negara anggota ASEAN melalui kegiatan peningkatan kerja sama berdasarkan mekanisme yang ada di tingkat nasional, bilateral, regional, dan internasional.

“Keketuaan ASEANTOM mengikuti rotasi atau pergantian Ketua ASEAN setiap tahunnya,” jelasnya.

Bapeten selaku focal point ASEANTOM untuk Indonesia mendapatkan amanah menjadi ketua ASEANTOM 2023.

ARTIKEL LAINNYA: Konten Halo Sri Membawa Asri Hidayati Meraih Predikat Penyuluh KB Teladan Nasional

Menurut dia, pertemuan rutin tahunan ini dipimpin oleh Dahlia Cakrawati Sinaga selaku Chair ASEANTOM 2023.

Lebih lanjut Sugeng menjelaskan, pada dasarnya tenaga nuklir bermanfaat dan mempunyai konsekuensi. “Pemerintah memainkan peranan penting dalam pengawasannya serta setiap negara harus mempunyai standar keselamatan,”  kata dia.

Sugeng menambahkan, komunitas internasional telah meratifikasi dan menandatangani Traktat Non Proliferasi Senjata Nuklir dan negara ASEAN telah setuju untuk mendeklarasikan Zona Bebas Senjata Nuklir.

Bahas isu penting

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas berbagai isu penting mengenai status implementasi proyek kerja sama teknis yang telah disusun dalam rencana aksi, berbagai informasi dan praktik baik (good practice) mengenai keselamatan, keamanan dan seifgard nuklir di antara badan pengawas tenaga nuklir dan pihak-pihak terkait di kawasan Asia Tenggara.

ARTIKEL LAINNYA: Fundamental Solid, Ekonom Optimistis Perekonomian Tumbuh 5,04% di 2023

“Pada pertemuan ASEANTOM ke-10 ini, Indonesia selaku Chair mengajukan Concept Note of ASEAN Model Legislation (AML) sebagai deliverables keketuaan Indonesia di ASEANTOM tahun 2023,” ucap Sugeng.

AML merupakan legislation model yang diharapkan dapat membantu negara anggota ASEAN dalam mengembangkan kerangka regulasi nasional yang lebih menyeluruh, terintegrasi dan efektif terkait keamanan dan garda aman nuklir di masing-masing negara.

Instrumen serupa, menurut Sugeng, sebelumnya pernah disampaikan oleh Indonesia pada forum Nuclear Security Summit tahun 2014 yaitu National Legislation Implementation Kit on Nuclear Security (NLIK), namun AML ini telah dilakukan pemutakhiran sesuai dengan situasi dan kondisi terkini.

Peran aktif Bapeten dalam forum ASEANTOM sangat mendukung tugas dan fungsi lembaga dalam melaksanakan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.

ARTIKEL LAINNYA: Pemkab Klaten Droping Air Bersih ke Desa-desa Terdampak Kemarau

Melalui partisipasi aktif di berbagai aktivitas ASEANTOM memberikan dampak terhadap peningkatan kapabilitas dan profesionalitas lembaga sehingga pengawasan yang dilakukan dapat memberikan jaminan aspek 3S (safety, security, safeguards - keselamatan, keamanan, ketentraman) bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup, sehingga kepercayaan masyarakat dapat diraih.

Selain itu, peran sebagai Ketua ASEANTOM juga menjadi hal yang strategis karena dapat menaikkan posisi tawar Indonesia di level regional jika Bapeten berhasil menorehkan satu warisan kongkret di bidang nuklir dalam periode keketuaan tahun 2023 ini.

“Harapannya peran ASEANTOM akan diakui oleh masyarakat yang sudah familiar dengan teknologi nuklir maupun masyarakat awam secara umum, sehingga manfaat dari keanggotaan di ASEANTOM secara tidak langsung juga bisa dirasakan publik,” tandasnya. (*)