Antisipasi Pengungsi Merapi, Pemkab Sleman Siapkan Barak

Antisipasi Pengungsi Merapi, Pemkab Sleman Siapkan Barak

KORANBERNAS.ID,SLEMAN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sudah sejak lama menyiapkan dan mengantisipasi bila sewaktu-waktu aktifitas Gunung Merapi meningkat seperti saat ini. Dan antisipasi yang dilakukan diantaranya menyiapkan masyarakat dengan memberikan pelatihan baik dari tingkat RW sampai ke tingkat Dusun.

"Masyarakat dilatih bagaimana antisipasinya jika sewaktu waktu terjadi erupsi Gunung Merapi dan masyarakat sudah paham langkah-langkahnya," kata Joko Supriyanto, Kepala Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBD) Sleman menanggapi naiknya status Merapi menjadi siaga, Kamis (5/11/2020) sore.

Menurut Joko, dalam mengantisipasi erupsi Merapi ini Kabupaten Sleman sudah memiliki skenario kontijensi Merapa dan sudah punya langkah-langkah apa yang dilakukan bila terjadi erupasi Merapi. Dan langkah-langkah itu tertuang dalam buku Rekonti Gunung Merapi.

"Antisipasi lainnya kita sudah menyiapkan barak pengungsian. Barak yang untuk pemgungsi karena penetapan status siaga ini maka kelompok rentan dan ternak perlu diungsikan lebih dulu sesuai SOP," papar Joko.

Kelompok rentan yang diungsikan lebih dulu adalah orang tua (lansia), anak- anak, ibu hamil, defabel dan lainnya. Ternak juga perlu diamankan atas peningkatan status siaga Merapi ini.

Selain menyiapkan barak pengungsian lanjut Joko, juga disiapkan sarana dan prasarana. Tempat wisata juga dibatasi sesuai rekomendasi dari BPPTKG jarak aman status siaga Merapi adalah 5 Km lebih. Sehingg tempat wisata yang jaraknya kurang dari 5 Km langsung ditutup seperti Klangon, Turgo dan Kaliadem atau bunker.

"Rekomendasi dari BPPTKG daerah bahaya yang ada di Sleman ada 3 Dusun yaitu Dusun Kalitengah Lor, Kaliadem Lama dan Pelemsari Lama. Kaliadem Lama sudah tidak ada penghuni tetapi ada bangunan lama yang digunakan untuk ternak dan akan diungsikan," kata Joko.

Sedang di Pelemsari Lama dilihat ada 2 KK tetapi mereka sudah punya huntap dibawah jadi aman. Hanya untuk Kalitengah Lor ada kelompok rentan sebanyak 160 orang dan akan diungsikan sesuai Rekonti diungsikan di barak Gayamharjo.

Joko menyebutkan barak Gayamharjo memiliki kapasitas untuk 300 orang tetapi karena kondisi pandemi Covid-19 barak tersebut dibatasi hanya untuk 120 orang. Sementara sisanya ada yang ikut saudaranya dan ada yang punya rumah huntap dibawah. Jika ada warga lain seperti Turi dan Pakem yang merasa takut dan memilih mengungsi, pemkab juga mempersilahkan. Mereka bisa melapor ke pemda untuk dibantu logistiknya.

"Kalau ada yang ingin mengungsi di tempat saudaranya diperbolehkan dan sudah diinventaris sehingga nantinya BPBD tinggal mengirimkan logistiknya," tutur Joko.(*)