Angka Stunting di Sleman Menurun, Tapi Pemkab Ingin Edukasi Terus Didorong

KPM harus berperan aktif dalam memastikan setiap kelompok sasaran cegah stunting mendapatkan edukasi dan layanan yang berkualitas, khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Angka Stunting di Sleman Menurun, Tapi Pemkab Ingin Edukasi Terus Didorong
Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman terus mengupayakan terwujudnya Kabupaten Zero Stunting. Salah satu langkah yang telah dilakukan ialah dengan melaksanakan pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), Rabu (16/10/2024) di Prima SR Hotel.

Penjabat sementara (Pjs) Bupati Sleman Kusno Wibowo menyampaikan, Kader Pembangunan Manusia memegang peranan penting dalam upaya pencegahan stunting. KPM harus berperan aktif dalam memastikan setiap kelompok sasaran cegah stunting mendapatkan edukasi dan layanan yang berkualitas, khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.

“Saya juga mengimbau kepada KPM untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala, guna mengukur prevalensi stunting. Meskipun angka stunting Sleman menunjukkan trend penurunan setiap tahunnya, saya mengingatkan bahwa ini harus menjadi motivasi bagi kita untuk terus menekan angka stunting di Kabupaten Sleman,” jelas Kusno.

Kusno juga mengingatkan, agar memahami terkait kendala dan permasalahan yang ditemui di lapangan. Selain itu, pendekatan pembinaan dengan pendekatan humanis kepada masyarakat juga perlu diperhatikan oleh KPM.

“Saya berharap pembinaan ini dapat digunakan sebagai wadah saling bertukar pikiran antar para kader dan bersama-sama mengevaluasi dan menemukan solusi atas kendala yang mungkin ditemui di lapangan,” pungkas Kusno.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Sleman Samsul Bakri menyampaikan, pembinaan ini dilakukan untuk meminimalisir pertumbuhan angka stunting. Sebanyak 104 KPM di Kabupaten Sleman hadir melakukan diskusi terkait upaya sosialisasi pencegahan stunting kepada masyarakat.

“Karena KPM ini akan bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga diharapkan penanganan dapat lebih optimal dan menghasilkan angka yang semakin turun,” jelas Samsul.

Kepala Dinas PMK ini juga menjelaskan, prevalensi stunting di Kabupaten Sleman kini kembali menurun, dari angka 4,51 persen menjadi 4,41 persen. Meski terus mengalami perkembangan, namun Samsul mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk mewujudkan Sleman bersih dari stunting atau “zero stunting”.

“Penanganan stunting membutuhkan peran dari semua pihak. Harapan kami dengan pembinaan KPM ini dapat menambah pemahaman masyarakat untuk bersama menangani stunting,” kata Samsul. (*)