Andrew Lai, Sang Desainer Difabel dengan Karya Mengagumkan

Dunia fashion bukan hanya sekadar membuat pakaian yang bagus.

Andrew Lai, Sang Desainer Difabel dengan Karya Mengagumkan
Karya desainer penyandang disabilitas Andrew Lai. (istimewa)
Andrew Lai, Sang Desainer Difabel dengan Karya Mengagumkan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Menyandang status difabel dengan gangguan motorik tidak membuat Andrew Lai, alumnus Fakultas Pendidikan Matemarika Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berhenti berkarya.

Justru di tengah keterbatasan tersebut, Andrew Lai yang kini berusia 27 tahun itu melahirkan karya-karya berupa rancangan baju yang mengagumkan.

Ya, Andrew yang awalnya belajar otodidak menjadi seorang fashion stylist dan fashion designer ini mampu menghasilkan karya yang luar biasa buah pikiran dan tangannya.

Tentu Andrew tidak puas dengan bakat yang dimiliki tersebut. Maka dia pun menambah bekal dengan mengikuti berbagai pelatihan dan belajar dari para senior yang lebih dulu terjun ke dunia mode.

ARTIKEL LAINNYA: Pertamina Sidak ke 32 Pangkalan, Pastikan Pasokan LPG Aman

"Saya  memulai karier di dunia fashion pada tahun 2015. Saya beberapa kali diundang fashion show di Sleman Fashion Festival  tahun 2016 hingga 2018. Sejak kecil saya memang sangat suka dengan fashion. Sebagai fashion designer dan fashion stylist, saya tidak pernah belajar di sekolah fashion formal," kata Andrew sebagaimana rilis yang diterima koranbernas.id, Sabtu (29/7/2023).

Dia mengakui, selama terjun ke dunia mode banyak menemukan rintangan. Tetapi justru hal tersebut sebagai motivasi dirinya terus maju dan berkembang.

Hasil kerja kerasnya tidak sia-sia karena karyanya memperoleh apresiasi publik. Hal itu juga tampak dengan seringnya Andrew Lai diajak berkolaborasi oleh desainer terkenal di Yogyakarta yaitu Ramadhani Abdul Kadir sebagai fashion stylist dan fashion directer beberapa pagelaran busana Ramadani yakni Jogja Fashion week, Jogja Fashion Festival.

Sebagai penyandang disabilitas Andrew sangat bersemangat meraih mimpi di dunia fashion. Baginya, walaupun tidak bisa menjahit, membuat pola dan sketsa desain tidak membuat menyerah begitu saja.  Andrew Lai mencari tim yang dapat mewujudkan desainnya tersebut.

ARTIKEL LAINNYA: Nelayan Jatimalang Gelar Sedekah Laut sebagai Ungkapan Rasa Syukur

Dia ingin memotivasi para penyandang disabilitas dan anak muda Indonesia untuk selalu berkarya dan tetap berjuang meraih mimpi.

"Bagi saya dunia fashion bagi bukan hanya sekadar membuat pakaian yang bagus dan enak dipakai tetapi lebih dari itu ada nilai-nilai budaya lokal, semangat perjuangan dan nilai nilai luhur yang dapat disampaikan untuk pemakai fashion dan penikmat fashion itu sendiri," katanya.

Dia menambahkan, salah satu yang membuat dirinya jatuh cinta pada dunia fashion adalah maestro kebaya Indonesia Anne Avantie, sejak perempuan asli Semarang itu menunjukan buah karyanya di layar televisi.

"Saat melihat karya Bunda Anne Avantie, saya langsung suka dan jatuh cinta pada dunia fashion. Dan saya berkomitmen selalu memadukan unsur kain tradisional dari seluruh daerah Indonesia untuk setiap koleksi yang saya usung," katanya.

ARTIKEL LAINNYA: Ingin Go Internasional, UKMK Sawit Pamer Karya di Ambarrukmo Plaza

Andrew berharap ke depan bisa menggelar fashion show di panggung skala nasional maupun internasional. Dirinya juga berharap industri fashion dan industri kreatif di Indonesia selalu memberikan peluang yang besar untuk para penyandang disabilitas.

Ini dimaksudkan agar dirinya bisa selalu berkarya tanpa batas. Bagi yang ingin melihat karyanya bisa mengunjungi  instagram (IG) miliknya dengan alamat andrewlaiofficial  yang kini telah diikuti 46 ribu lebih follower. (*)