Munas Hildiktipari Bahas Tantangan Pendidikan Pariwisata dan Sistem Akreditasi

Jumlah mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya di DIY turun.

Munas Hildiktipari Bahas Tantangan Pendidikan Pariwisata dan Sistem Akreditasi
Munas Hildiktipari di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarrukmo. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Pascapandemi, jumlah mahasiswa dan pelajar yang melanjutkan pendidikannya di DIY turun. Berdirinya kampus-kampus baru di daerah diduga menjadi salah satu penyebabnya.

Strategi penjaringan mahasiswa baru itulah yang menjadi pembahasan di Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata (Hildiktipari).

"Maaf ya, fenomena penurunan (mahasiswa baru) sangat luar biasa berdampak atau nggak itu nanti akan dipaparkan," kata Dr Damiasih, Sekjen II Hildiktipari Pusat di sela munas, Jumat (28/7/2023), di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarrukmo (Stipram).

Munas berlangsung dua hari sejak 28 Juli 2023. Acara yang digelar pertama kali sejak berakhirnya pandemi ini memperoleh animo yang tinggi para peserta dari seluruh Indonesia.

ARTIKEL LAINNYA: Andrew Lai, Sang Desainer Difabel dengan Karya Mengagumkan

"Munas dihadiri 14 pimpinan wilayah di seluruh Indonesia. Ada 103 personel yang hadir dari 56 institusi dan perseorangan, namun institusinya khusus institusi pendidikan tinggi yang memiliki prodi kepariwisataan dan dunia perhotelan," ujarnya.

Disebutkan, di dalam Munas Hildiktipari dilakukan dialog dengan beberapa tema seperti tantangan pendidikan pariwisata, perspektif pendidikan pariwisata dan strategi untuk berkembang di era serba digital.

Tak hanya itu, Hildiktipari juga membaca peluang menelurkan lembaga akreditasi pendidikan bidang pariwisata yang kini dibutuhkan.

"Ada delapan kandidat calon ketua umum yang akan kami pilih dalam Munas hari ini. Kami berupaya mencari sosok yang muda dan memiliki visi misi tepat untuk pendidikan tinggi pariwisata di Indonesia," ungkapnya.

ARTIKEL LAINNYA: Politeknik Gistrav Hasilkan SDM di Bidang Digital

Dalam munas ini juga dibicarakan peluang untuk mengelola lembaga akreditasi mandiri khususnya untuk bidang kepariwisataan.

Diakui, terjadi pergeseran. Dulu, akreditasi perguruan tinggi hanya fokus di BAN-PT saja. Sekarang, banyak lembaga mandiri meski begitu kondisi ini dapat dijadikan sebuah peluang.

"Karena ini perhimpunan prodi pariwisata, akan mencoba bagaimana peluang dan mengelola lembaga akreditasi mandiri. Khususnya bidang kepariwisataan, karena beda ekonomi, bisnis dan manajemen (pariwisata, red)," kata Damiasih. (*)