Anak-anak Menggunakan Gagdet Secara Berlebihan

Anak-anak Menggunakan Gagdet Secara Berlebihan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pemanfaatan internet di masa pandemi Covid-19 ini cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya semakin besar peserta didik mengakses internet yang bisa berdampak pada psikologis mereka.

Inilah yang melatarbelakangi dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan pengabdian masyarakat dengan membangun Kampung Ramah Anak untuk mengurangi dampak negatif penggunaan internet.

Program pengabdian ini sudah diinisasi sejak Maret 2020 di Perumahan Graha Prima Sejahtera, Dukuh Jetis Tamantirto Kasihan Bantul yang dilaksanakan Tim Dosen UMY yaitu, Twediana Budi Hapsari, Akif Khilmiyah dan Slamet Riyadi.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran literasi digital pada orang tua dan anak serta menciptakan ruang kreativitas anak. Di sisi lain, pentingnya program ini karena masyarakat juga membutuhkan ruang terbuka untuk bermain secara fisik bagi anak.

“Anak-anak juga memiliki waktu untuk belajar, waktu bermain dan kapan ia bermain gadget,” ujar  Twediana Budi Hapsari, Minggu (28/11/2020).

Menurut dia, program Kampung Ramah Anak ini sudah diinisasi sejak Maret 2020. Namun karena terhalang pandemi Covid-19 sempat terhenti dan berjalan lagi Juni 2020. Tim kembali mulai bertemu masyarakat untuk membuat struktur pengurus kampung ramah anak dan mulai menyediakan fasilitas-fasilitas.

“Sebenarnya program ini masih dalam proses pengabdian pada kampung ramah anak di perum Graha Prima Sejahtera Tamantirto Kasihan Bantul,” paparnya.

Twediana menambahkan di dalam program ini terdapat tiga sentra program utama, yaitu sentra Yudhistira sebagai pusat kreativitas dan pengetahuan pada anak. Salah satu programnya adalah perpustakaan sebagai tempat baca anak yang dikelola masyarakat khususnya remaja.

“Sentra Gatot Kaca, yaitu arena bermain anak-anak dengan menyediakan fasilitas playground. Yang terakhir Sentra Prasmana sebagai pusat kebugaran untuk anak dengan menyediakan mini alat fitness di area kampung tersebut,” jelasnya.

Wakil Pengurus Kampung Ramah Anak, Hendho WS, menyampaikan alasan ‘Kampung Ramah Anak’ sangat dibutuhkan karena masyarakat menaruh kepedulian pada anak, terlebih pada era saat ini ketika anak-anak sudah sangat terpengaruh budaya menggunakan gadget secara berlebihan.

”Program ini diharapkan untuk mengembalikan dunia anak-anak yang sebenarnya dengan anak yang seharusnya pada masa-masa bermain dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, pentingnya dukungan orang tua dan anak-anak di sekitar untuk menjalankan program kampung ramah anak,” ungkapnya. (*)