Anak Korban Pembunuhan Butuh Terima SK Pensiun
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Sekretaris Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (Kemenpan RB), Dwi Wahyu Atmaji menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pensiun milik almarhumah Siti Sarah Apriani (32) kepada ahli waris di SMAN 1 Purworejo, Jumat (26/6/2020). Almarhumah merupakan korban pembunuhan suaminya dalam tragedi 5 Mei 2019 lalu.
Penyerahan SK dilaksanakan di sekolah tersebut karena Siti Sarah merupakan alumni SMAN 1 Purworejo. Sedangkan Dwi Wahyu Atmaji adalah ketua alumni SMAN 1 Purworejo yang tergabung dalam Muda Ganesha (MG). Direktur PT Taspen Jakarta, Pimpinan PT Taspen Yogyakarta dan Pimpinan PT Taspen Purwokerto, Kepala BKD Purworejo serta Direktur BRI Cabang Purworejo ikut hadir dalam pemberian SK tersebut.
Siti Sarah yang merupakan warga Pangel Delangu kecamatan Butuh, Purworejo merupakan ASN di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Dia dibunuh oleh suaminya karena almarhumah menggugat cerai sang suami. Dalam kejadian tersebut, suami Siti Sarah, Gunadi (37) juga membunuh ibu mertua serta menganiaya bapak mertua dan anaknya.
"Proses SK pensiun almarhumah Siti Sarah cukup lama, sesuai aturan ahli waris penerima pensiun adalah suami, tapi dalam kasus ini tidak mungkin ahli waris suami. Setelah melalui kajian panjang, akhirnya badan kepegawaian negara (BKN) pusat menetapkan ahli waris penerima SK pensiun almh Siti Sarah kedua anak kandungnya, di terimakan kepada walinya yaitu kakak kandung almh Siti Sarah," terang Atmaji.
Menurut Atmaji, selain SK pensiun juga diserahkan uang rapel pensiun satu tahun, sejak Mei 2019 sampai Juni 2020, diserahkan kepada ahli waris bersama wali anak yang merupakan kakak dari almarhumah.
“Saya ke sini sekaligus titip kepada teman-teman MG untuk turut membantu keluarga yang bersangkutan karena adik-adik ini juga saudara kita,†jelasnya.
Sementara Ariyadi menuturkan, pihaknya sengaja menggandeng Sesmenpan RB Wahyu Atmaji untuk
Menyerahkan SK dan pembayaran pensiun kepada ahli waris.
"Kejadian ini diluar kelaziman dan termasuk kejadian langka. Dan sekarang proses sudah selesai," ujar Ariyadi.
Selain menyerahkan SK Pensiun beserta uang rapel setahun, pihaknya juga mensosialisasikan kesempatan berwirausaha bagi PNS atau ASN menjelang pensiun atau yang sudah pensiun melalui program Kios Warga. Dalam program Kios Warga, PT Taspen bekerja sama dengan BRI untuk pembiayaannya.
Ima Fatima Septiani yang merupakan kakak kandung almarhumah sekaligus wali waris mengaku lega. Almarhumah Siti Sarah memiliki anak yang harus dirawat seperti Kamilah Aska Nisa (11) kelas 5 di SD Baitu Salam Prambanan dan adiknya Wafi Muazam Hanif (9) kelas 3 bersekolah sama dengan kakaknya.
"Alhamdulilah, saya bersyukur proses sudah selesai, dari Taspen berjuang selama 1 tahun. Dalam prosesnya dibantu oleh pihak kementrian ESDM Jakarta," ungkapnya.(yve)