Alumni Padmanaba Hibahkan Instalasi Pemanen Air Hujan

Alumni Padmanaba Hibahkan Instalasi Pemanen Air Hujan

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Alumni SMAN 3 Padmanaba Yogyakarta Lintas Angkatan melalui Padmanaba Berbagi bergerak dan menawarkan alternatif solusi atas persoalan krisis air bersih di Gunungkidul. Salah satunya dengan menggunakan teknologi tepat guna, yakni instalasi pemanen air hujan (rain harvester).

Tiga kalurahan mendapatkan hibah dari SMA yang terletak di kawasan Kotabaru Yogyakarta tersebut. Bantuan diberikan,  Senin (18/4/2022).

Keunggulan teknologi tepat guna pemanen air hujan dibandingkan dengan pemanen air hujan konvensional, di antaranya anti-ranting dan daun, anti-air hujan awal yang relatif asam, anti-sedimentasi dan anti-tikus.

"Karena air hujan ini sudah dipanen sebelum sampai ke tanah, maka sangat kecil kemungkinan tercemar bakteri Escherichia coli atau e-coli yang didapat dari rembesan septic tank sebagai sumber pencemaran," ungkap Dra Beatriks W Puntorini,  Ketua Panitia Bakti Sosial Padmanaba Berbagi dalam Pembuatan dan Pemasangan Rain Harvester, Selasa (19/4/2022).

Tahap pertama dari kegiatan ini sudah dilaksanakan di Padukuhan Tekik, Ngloro, Saptosari. Kemudian, di Padukuhan Blimbing, dan Padukuhan Mendak, Girisekar, Panggang.

“’Mengapa ini kami katakan tahap pertama, karena kami berharap terealisasinya tahap kedua yang minimal terbangun di tiga lokasi lain yang membutuhkan. Untuk tahap kedua, salah satu lokasi yang on process adalah di Padukuhan Pringsurat Ngloro Saptosari,’’ jelasnya.

Dia berharap ini akan menjadi program stimulan Kabupaten Gunungkidul yang berkelanjutan (sustainable) dalam rangka mengurangi serta menuntaskan permasalahan kekeringan hingga kekurangan air bersih di Gunungkidul.

Hibah yang dikemas dalam acara bakti sosial (baksos) tersebut secara simbolis diberikan kepada warga di tiga padukuhan. Bantuan hibah tahap pertama bernilai puluhan juta rupiah tersebut diterima Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Sujatmiko dan Direktur PDAM Toto Sugiyarto di Balai Padukuhan Blimbing Girisekar Panggang.

"Tiga kalurahan yang mendapatkan hibah meliputi Padukuhan Blimbing, Girisekar, Panggang, Padukuhan Mendak, Kalurahan Girisekar, Panggang dan Padukuhan Tekik, Kalurahan Ngloro, Kapanewon Saptosari," jelasnya.

Beatriks menambahkan, bantuan berupa instalasi pemanen air hujan disertai tiga unit toren senilai kurang lebih Rp 20 juta per unit. Total bantuan di tiga padukuhan ini mencapai Rp 60 juta.

"Sebenarnya tidak hanya bantuan seperti ini, tetapi menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Sebelum pandemi kami memberikan bantuan alat tulis dan sembako. Kali ini, menyasar di wilayah Gunungkidul dan sesuai survei yang dilakukan bahwa masyarakat paling siap kebutuhannya adalah air," kata Beatriks.

Irawan Jatmiko berharap bantuan ini dapat direplikasi di wilayah lain. Simbolisasi penyerahan bantuan dilakukan dengan peninjauan lokasi pemanenan air hujan dan penanaman pohon beringin oleh Direktur PDAM.

Panewu Saptosari, Akirno, mengatakan bantuan dari alumni SMAN 3 Padmanaba Yogyakarta sangat bermanfaat bagi warganya. ‘’Kami berharap kerja sama yang selama ini terjalin terus berlanjut untuk program-program yang akan datang,’’ kata Akirno. (*)