Akhirnya, Sumarmi Dapat Membuat Kue Lagi

Akhirnya, Sumarmi Dapat Membuat Kue Lagi

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Ibu Sumarmi (51) warga Borokulon Kecamatan Banyuurip, Purworejo mengucap syukur ke hadirat Allah SWT. Dirinya dapat membuat kue lagi, setelah mendapatkan bantuan bahan kue dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bantuan tersebut berupa telur 50 kilo gram (kg), gula pasir 50 kg, telur 75 kg dan minyak goreng 50 liter.

“Alhamdulillah dapat bantuan sosial dari Pak Ganjar Pranowo. Akhirnya saya bisa produksi kembali, setelah modal menipis," ujar Mamik sapaan akrabnya.

Selain sebagai pelaku UMKM, Sumarni yang juga Ketua UMKM di Kecamatan Banyuurip menuturkan, di wilayahnya ada 19 pelaku UMKM mendapatkan bantuan sosial dari Ganjar. Produksi kue mereka merosot tajam, lantaran terpengaruh oleh mewabahnya Covid-19.

Bantuan bahan kue dari Gubernur Jateng, diserahkan Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti kepada sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Purworejo.

Bantuan tersebut merupakan program penanganan Covid-19. Penyerahan bantuan secara simbolis berupa sembako itu, dilakukan di toko SRC Laris Manis Purworejo pada Jum’at (5/6/2020).

Dalam sambutannya Yuli Hastuti mengatakan, Pemkab terus berupaya meningkatkan pengembangan UMKM, baik dalam permodalan, peningkatan sumberdaya manusia, hingga melibatkan produk-produk UMKM di sejumlah swalayan yang tersebar di wilayah Kabupaten Purworejo.

“Namun dalam masa pandemi Covid-19 ini, hampir semua sektor mengalami dampaknya. Termasuk salah satunya pelaku UMKM. Sehingga kami melakukan koordinasi dengan Pemprov untuk penyaluran bantuan bagi pelaku UMKM. Alhamdulillah bisa terealisasi bantuan sembako untuk pelaku UMKM di Kabupaten Purworejo,” tutur Yuli.

Dikatakan, dalam masa pandemi , UMKM juga agar bisa tetap melaksanakan anjuran pemerintah, termasuk dalam mengolah bantuan dengan tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan lain sebagainya.

“Saya berharap bantuan ini dimanfaatkan secara benar dan optimal, sehingga akan dapat produksi kembali. UMKM agar terus menjalin kemitraan dengan pelaku-pelaku usaha lain dan toko modern, serta memperluas jaringan pemasaran melalui marketing online dan agen agen maupun sales pemasaran,” harapnya.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (KUKMP) Bambang Susilo menjelaskan, penerima bantuan sebanyak 237 pelaku UMKM bidang makanan kecil dan snack yang tersebar di 16 Kecamatan. Bantuannya per paket senilai Rp. 2.785.000, berupa sembako yakni telur 50 kg, gula Pasir 50 kg, tepung Terigu 75 kg, minyak Goreng 40 liter.

Bantuan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Propinsi Jawa Tengah ini bertujuan agar UMKM khususnya bidang usaha makanan kecil/snack mampu bertahan dalam mengelola usahanya di tengah pandemic Covid-19 dan pelibatan masyarakat sekitar yang terkena PHK.

“Untuk pertanggungjawabannya berupa laporan administrasi, untuk pelaporan pertama kali paling lambat dua minggu setelah bantuan di terima. Selanjutnya dilaksanakan secara berkala bersama pendampingan UMK di Kecamatan masing-masing. Laporan sebagai pemantauan perkembangan pengelolaan bantuan UMKM,” ujarnya. (SM)