99 Guru Mengikuti Workshop Pembuatan Poster

99 Guru Mengikuti Workshop Pembuatan Poster

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 99 guru dari berbagai jenjang di wilayah DIY dan sekitarnya mengikuti workhsop pembuatan poster. Adapun narasumber Sekretaris Komunitas Media Pembelajaran (Komed) DIY, Titin Mulyaningsih MPd dan Pj Pengembangan SDM DIY, Purwanti Setyawati SPd.

Ketua Komed  DIY, Suyanto SPd, Senin (31/1/2022), mengatakan workshop dibuka Sabtu (29/1/2022) secara daring dan luring terbatas di Aula Yudhistira SLB 1 Bantul.

Pembukaan  dihadiri perwakilan Dompet Dhuafa, Nurul Azizah, Pembina Komed Muhammad Arif Yuniar  M Hum serta jajaran pengurus lain. Kegiatan berlangsung hingga Jumat (4/3/2022)  secara luring terbatas dan daring.

"Saya ucapan selamat datang dan terima kasih kepada seluruh peserta yang menyempatkan waktu mengikuti workshop. Saya meminta maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraannya," katanya.

Muhammad Sri Yanuar menjelaskan workshop tujuannya mengajak guru membuat media dengan poster yang dapat dinilaikan untuk Penilaian Angka Kredit (PAK).

"Komed merupakan akronim Komunitas Guru Media Pembelajaran, wadah belajar bagi guru-guru untuk berkarya menghasilkan media pembelajaran berkualitas dan sebagai tempat meningkatkan kualitas guru melalui beragam aktivitas serta pengayaan," terangnya.

Komed memiliki visi meningkatkan mutu pendidik melalui pemberdayaan komunitas secara kontinu dan konsisten. Komed berdiri 2015, setahun kemudian mulai memberdayakan anggota menjadi penanggung jawab aktivitas.

Kurun waktu 2017-2018 terdapat Komed di Jabodebek, Banten, Bandung dan Malang yang melakukan aktivitas pembelajaran secara mandiri. Pada 2019 Komed mulai membuka kesempatan relawan yang ingin membuka Komed di wilayah lain.

“Pada 2019 Komed berdiri di DIY. Tahun 2020 Komed berada di delapan wilayah yaitu Bogor, Depok, Jakarta, Banten, Bandung, DIY-Jateng, Jatim, Riau dan mulai memaksimalkan teknologi sebagai media belajar,” terangnya.

Titin Mulyaningsih dalam kesemparan tersebut  mengenalkan  tentang Canva kepada peserta. Canva adalah tools untuk desain grafis yang menjembatani penggunanya dapat dengan mudah merancang berbagai jenis desain kreatif secara online.

“Untuk sign-up pengguna harus memiliki gmail. Pengerjaannya harus tersambung ke internet. Pemakai android harus mengunduh aplikasi melalui playstore, sedangkan jika menggunakan PC/laptop dapat langsung menggunakannya,” jelas Titin.

Langkah membuat desain menggunakan Canva adalah memilih sesuai kebutuhan pada ikon yang tersedia, memilih demo dan jenis desain, memilih gambar yang akan digunakan, desain sesuai keinginan. Fitur Canva terdiri teks dan animasi.

Titin juga mengenalkan Canva for Education yang memberi kelulasaan pengguna memilih Canva Pro yang pilihan fiturnya lebih beragam.

Pemateri kedua Purwanti Setyawati lebih fokus menjalaskan Canva untuk membuat poster yang bisa dinilaikan untuk pengajuan PAK.

"Poster termasuk kategori karya inovatif yang bisa dinilaikan sebagai karya seni dan alat pelajaran. Sesuai buku 4 halaman 48, karya seni adalah hasil budaya manusia yang merefleksikan nilai-nilai dan gagasan manusia yang diskpresikan secara estetik dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi dan kata yang bersifat transendental dan edukatif baik spriritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan secara individual maupun kolektif," kata Purwanti.

Supaya dapat dinilaikan maka harus disertai bukti fisik berupa benda karya seni, laporan deskripsi proses kreatif penciptaan, keterangan identitas pencipta yang disahkan kepala sekolah, pernyataan kebenaran keaslian dan kepemilikan karya, dan minimal telah dipamerkan tingkat kabupaten.

Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul Drs Sutanto mengaku  merasa senang bisa ikut workshop yang diadakan Komed Korwil DIY. Baginya tak ada kata terlambat untuk selalu meng-up date diri belajar dan terus belajar.

 Meski usianya sudah tidak muda lagi, namun dia masih bersemangat membuka wawasan dan belajar bersama yang muda.

“Saya senang bisa belajar Canva, karena bisa langsung saya praktikkan untuk pembelajaran seni budaya di madrasah. Untuk ilustrasi jika membuat berita online sangat membantu,” kata Sutanto. (*)