5.000 Cup Dawet Inyong Banjiri Jogja

5.000 Cup Dawet Inyong Banjiri Jogja

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Situasi pandemi Covid-19 yang melanda hampir setahun belakangan, memukul banyak sektor usaha. Banyak orang yang terpaksa harus dirumahkan dari tempatnya bekerja, mengalami PHK, usahanya surut bahkan tutup.

Kondisi buruk tersebut, tidak membuat Ustadz Raden pemilik Dawet Inyong patah arang. Bahkan dengan ikhtiar dan doa, Dawet Inyong diresmikan Rabu (10/2/2021) di Sekretariat Dawet Inyong Jalan Pakel Baru No 3, Umbulharjo, Yogyakarta.

“Bismillah hari ini Dawet Inyong diresmikan. Dan sebagai ucapan terima kasih dan wujud rasa syukur, kami menggratiskan 5.000 cup dawet. Jogja banjir dawet,” kata Ustadz Raden.

Dawet gratis tersebut bisa dinikmati di semua mitra Dawet Inyong. Tercatat hingga kini sudah ada 93 mitra Dawet Inyong yang tersebar di wilayah Sleman, Kota Jogja, Bantul dan Kulonprogo. Mengenai titik-titik lokasi alamat tempat mitra berjualan bisa diakses di Instagram @dawetinyong_jogja dan Fanspage Facebook Dawet Inyong Jogja.

“Kemungkinan besar ke depan mitra Dawet Inyong akan terus bertambah. Hal ini disebabkan sistem bisnis yang dijalankan dalam bentuk kemitraan tanpa modal. Setiap mitra yang bergabung cukup menyediakan tempat untuk lapak dan siap berjualan. Semua kebutuhan peralatan jualan, bahan, dan juga support system sudah disediakan oleh tim manajemen. Jadi mitra hanya duduk manis, jualan dan langsung dapat untung hari itu juga. Karena semua perlengkapan sudah kami sediakan, dan setiap pagi ada kurir yang mengantar bahan ke lokasi mitra,” tambah Ustadz Adin, selaku Manager Dawet Inyong Area Yogyakarta.

Pada awalnya usaha Dawet Inyong ini memang dirancang untuk meningkatkan perekonomian umat. Apalagi setelah melihat banyaknya masyarakat yang terdampak pandemi. Harapannya dengan menjadi mitra Dawet Inyong ini, mereka bisa mendapatkan penghasilan setiap hari, bahkan bisa bangkit lagi dari masalah ekonomi.

“Tidak boleh ada yang keluar modal. Karena Dawet Inyong ini bukan franchise. Semua mitra akan kami beri modal. Mulai dari satu set keranjang dawet, hingga suplai bahan. Bahkan kami sudah siapkan beberapa reward untuk mitra-mitra yang penjualannya bagus dan stabil,”ujarnya.

Dawet Inyong ini dijalankan dengan sistem bagi hasil. Setiap mitra mendapatkan keuntungan 25 persen dari penjualan dawet. Bahkan keuntungan ini langsung bisa diambil harian oleh mitra. Sehingga sehari jualan, hari itu juga mitra dapat membelanjakan keuntungan yang dia dapatkan dari hasil jualan.

Hal lain yang menjadikan Dawet Inyong ini berbeda dengan produk minuman lain adalah adanya doa di setiap tetesnya. Karena ada standar pengolahan dan juga penyajian yang diterapkan. Seperti adanya anjuran untuk membaca doa dan shalawat setiap pagi. Selama mitra berjualan, ada kajian rutin sebulan sekali, bahkan sampai ke aturan terkait proses produksinya.

Harapannya, ke depan kehadiran Dawet Inyong ini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bukan hanya memberi solusi ekonomi, tapi juga solusi batin bagi siapapun yang hatinya sedang resah karena dilanda berbagai masalah. (*)