20 Unit RTLH Selesai Dibangun dengan Arsitektur Khas Yogyakarta

Semoga bisa menjadi baiti jannati, rumahku surgaku. Jadi surga itu adhem, ayem, tenteram di hati

20 Unit RTLH Selesai Dibangun dengan Arsitektur Khas Yogyakarta
RTLH yang dibangun dengan desain arsitektur khas Yogyakarta di Kalurahan Banyurejo Sleman. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyerahkan secara simbolis kunci Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dibangun dengan desain arsitektur khas Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

Rumah sejumlah 20 unit itu berada di Kalurahan Banyurejo Tempel. Kegiatan ini merupakan hasil dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan DIY.

Hadir pula pada acara tersebut Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Sudaryanto dan Wakil Kepala DPUPESDM, Kusno Wibowo.

Kustini mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah DIY yang telah mengimplementasikan bantuan pembangunan RTLH. Diharapkan bantuan ini dapat bermanfaat serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.

"Semoga bisa menjadi baiti jannati, rumahku surgaku. Jadi surga itu adhem, ayem, tenteram di hati," kata Kustini.

ARTIKEL LAINNYA: Berlangsung di Bantul 19-20 September, Gelar Potensi Seni dan Budaya dari 22 Kalurahan

Aris Eko Nugroho menyebutkan Pemerintah DIY memberikan bantuan RTLH bagi 20 rumah yang berlokasi di Kapanewon Tempel. Pembangunan 20 rumah dengan arsitektur khas Yogyakarta ini di antaranya berlokasi di Kalurahan Banyurejo sebanyak 10 rumah, di Kalurahan Mororejo dan Pondokrejo sebanyak 5 rumah.

Dijelaskan, setiap rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp 50 juta  dan seluruhnya dibangun dengan arsitektur khas Yogyakarta.

"Tapi bukan sekadar angkanya. Tapi yang harus kita tekankan, kalau memakai Dana Keistimewaan, maka di situ masuknya semangat tata nilai keyogyakartaan, di situ ada gotong royong, sawiji, greget, sengguh ora mingkuh," ungkapnya.

Menurut Aris, ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program pembangunan RTLH di DIY melalui kegiatan BKK arsitektur khas Yogyakarta.

Pada tahun pertama, pihaknya membangun sebanyak 40 RTLH. Sedangkan tahun kedua ini targetnya membangun 435 RTLH dengan arsitektur bergaya Yogyakarta. (*)