Yogyakarta Terkepung Zona Merah
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri
Yudiana mengingatkan banyaknya kasus Corona terkonfirmasi positif di Provinsi
DIY hari ini menunjukkan situasi Yogyakarta ibarat terkepung zona merah.
“Titik tekan
sekarang adalah pencegahan semaksimal mungkin dengan penerapan ketat protokol
kesehatan. DIY ini dikepung daerah merah jadi harus betul-betul waspada,â€
ungkapnya, Minggu (19/7/2020) malam, di Yogyakarta.
Menurut dia,
istilah New Normal jangan disalahartikan
sudah aman. “Jika kondisi masih seperti ini, saya usulkan agar tanggap darurat
diperpanjang lagi sampai kondisinya stabil,†ucapnya.
Sedangkan upaya
pemulihan ekonomi akibat pandemi harus tetap berjalan namun demikian protokol
kesehatan tidak boleh diabaikan. “Masyarakat tidak boleh lengah bahkan harus waspada.
Kondisi belum aman dan stabil,†kata dia.
Huda
berpendapat, adanya tambahan 16 kasus positif dengan 1 orang meninggal dunia
sangat memprihatinkan. Kasus-kasus tersebut dideteksi dari hasil tracing dan swab massal yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 DIY bekerja sama dengan berbagai rumah sakit.
“Saya
menilai kondisi ini lebih baik daripada ada banyak kasus positif tetapi tidak
ketahuan, itu lebih berbahaya,†ujarnya seraya menambahkan mereka yang positif diketahui
pernah memasuki kerumunan.
Huda mengapresiasi
kinerja gugus tugas dan rumah sakit-rumah sakit di DIY yang sigap menangani
pasien. “Saya mengapresiasi tracing
massal yang dilakukan gugus tugas, per hari bisa memeriksa antara 300 sampai 400
sampel swab,†ungkapnya.
Selanjutnya
Huda meminta rumah sakit dan tenaga kesehatan betul-betul disiapkan dan
dipenuhi berbagai keperluannya. Tidak boleh ada APD (Alat Pelindung Diri) dan
perlengkapan lain yang tidak tersedia atau kurang.
Koordinasi
dengan pemerintah kabupaten kota harus diperkuat. Rumah sakit dan Puskesmas di bawah
kewenangan kabupaten/kota juga harus diperhatikan.
Tak lupa, kesehatan
dan daya tahan tenaga kesehatan harus dijaga agar tidak ada yang terpapar
apalagi tumbang. Kejadian di Surabaya dan daerah lain cukuplah jadi pelajaran
bagi DIY.
Dia
menambahkan anggaran penanganan kesehatan harus diprioritaskan di dalam Belanja
Tidak Terduga APBD. “Jangan sampai kurang, termasuk di situ harus ada anggaran peningkatan
daya tahan tenaga kesehatan,†tandasnya. (sol)