Pesantren Diminta Melakukan Lockdown Internal

Pesantren Diminta Melakukan Lockdown Internal

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, H Helmi Jamhari MM mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pengasuh pondok pesantren di Bantul berkaitan munculnya kluster dari lembaga pendidikan ini.

Hingga berita ini diturunkan, ada 187 santri maupun pengasuh yang diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk penyebarannya, terbanyak di ponpes wilayah Sewon 180 positif, disusul ponpes di wilayah Piyungan 5 positif dan ponpes wilayah Pandak terkonfirmasi 2 positif.

“Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, maka kami telah meminta semua ponpes di Bantul menghentikan sementara kedatangan santrinya. Baik itu santri dari luar daerah ataupun santri lokal. Keputusan ini diambil setelah kami melakukan pertemuan dengan para pengasuh pondok,”kata Helmi, Sabtu (7/11/2020).

Pihak pondok, lanjut Helmi juga melakukan lockdown internal, sehingga tidak ada aktifitas keluar masuk pondok. Khusus untuk pondok wilayah Sewon dengan jumlah positif terbanyak, juga dilakukan upaya isolasi bagi santri yang dinyatakan positif dan ada pembatasan terhadap mobilitas santri di tempat tersebut.

“Untuk segala sarana dan prasarana, fasilitas kita dukung untuk santri yang diisolasi tadi,” katanya.

Ketika nanti memang ruangan tidak mencukupi, akan diupayakan RSU Veteran “Patmasuri “di Panggungharjo Sewon sebagai tempat isolasi.

“Satu hal yang juga saya ingatkan kepada semua pengurus pondok agar lebih ketat melaksanakan protokol kesehatan. Mulai mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, wajib

bermasker dan menjaga jarak,” katanya.

Semua santri juga diminta rajin berolahraga untuk menjaga imun, mengonsumsi vitamin, buah dan sayur serta air putih yang cukup.

“Mari kita bersama-sama, bersinergi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul,”katanya.

Lurah Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Wahyudi Anggoro Hadi yang wilayahnya menjadi lokasi pondok mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Di pondok ini ada 18 bangunan. Nah yang satu untuk isolasi dan 17 bangunan lain dilakukan pembatasan aktifitas,” katanya.

Pemerintah Desa (Pemdes) juga mensuplai segala kebutuhan mereka yang melakukan isolasi termasuk dukungan logistik. (*)