Wukirsari Meraih Penghargaan UNWTO sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia
Desa Wisata Wukirsari berhasil mengalahkan desa-desa terkenal dari berbagai negara di dunia.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Desa Wisata Wukirsari Kapanewon Imogiri Bantul meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik di Dunia The Best Tourism Village 2024 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nation World Tourism Organization/UNWTO).
Pengumuman Desa Wisata Wukirsari sebagai satu dari 55 Desa Wisata Terbaik Dunia Tahun 2024 ini dilaksanakan di Cartagena de Indias Colombia, Kamis (14/11/2024) waktu setempat, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UNWTO.
Desa Wisata Wukirsari berhasil mengalahkan desa-desa terkenal dari berbagai negara di dunia. Dalam ajang penghargaan ini, penilaian untuk desa terbaik didasarkan pada sumber daya alam dan budaya, serta tindakan dan komitmen yang inovatif dan transformatif terhadap pengembangan pariwisata yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Selain Desa Wisata Wukirsari, Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali juga menjadi wakil Indonesia yang menyabet penghargaan pada ajang tersebut.
Pengelola Desa Wisata Wukirsari, Bahtiar (tengah), memberi keterangan pers didampingi Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi (kanan) dan Panewu Imogiri Slamet Santosa. (istimewa)
Mewakili Pemerintahan Kabupaten Bantul, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja, menyambut baik prestasi tersebut. Dia menyebut penghargaan ini merupakan pengakuan internasional terhadap kualitas desa wisata di Indonesia khususnya di Bumi Projotamansari.
“Apresiasi yang luar biasa terutama kepada Kalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri yang hari ini diakui secara dunia tidak lagi secara regional tetapi internasional bahwa Wukirsari ditetapkan sebagai The Best Tourism Village by UN Tourism,” kata Sekda.
Tentu, lanjut dia, ini menjadi kebanggaan bersama warga Bantul. Di sana banyak warisan dan Wukirsari berhasil melestarikan warisan itu termasuk lingkungan yang berkelanjutan.
“Ada batik Giriloyo yang turun temurun dengan jumlah pembatik yang paling banyak, kemudian tatah sungging, keris, Makam Raja Imogiri dan banyak lagi pemandangan alam," jelas Agus.
300 indikator
Salah seorang pengelola Kampung Batik Giriloyo Desa Wisata Wukirsari, Bahtiar, menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi ini. Menurut dia, ada 300 indikator yang harus dipenuhi berupa dokumen legal, aturan-aturan dan bukti dukung lainnya yang dipersyaratkan.
"Sangat senang sekali. Sangat banyak sekali indikator yang harus kami penuhi sampai 300 indikator berbahasa Inggris dan harus kita penuhi dengan dokumen pendukung, baik itu dokumen legal, aturan-aturan, foto video disertai dengan keterangan bagaimana menjelaskan narasi dari foto video tersebut," ungkapnya.
Sebelum masuk nominasi dan akhirnya masuk daftar desa terbaik dunia, Desa Wisata Wukirsari menjadi juara Desa Wisata Maju versi Kemenparekraf pada 2023.
Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB, Zurab Pololikashvili, dalam sambutannya mengungkapkan pariwisata adalah alat penting untuk inklusi, memberdayakan masyarakat pedesaan untuk melindungi dan menghargai warisan budaya mereka yang kaya sambil mendorong pembangunan berkelanjutan.
Luar biasa
Inisiatif Desa Wisata Terbaik tidak hanya mengakui pencapaian luar biasa dari desa-desa tersebut tetapi juga menyoroti kekuatan transformatif pariwisata.
"Dengan memanfaatkan aset unik mereka, komunitas-komunitas ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, mempromosikan tradisi lokal, dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Kami merayakan desa-desa yang telah memanfaatkan pariwisata sebagai jalan menuju pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, yang menunjukkan bahwa praktik berkelanjutan dapat membawa masa depan yang lebih cerah bagi semua,” katanya sebagaimana dikutip dari Youtube UNWTO.
Menanggapi prestasi ini, Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro mengaku capaian ini sudah diperkirakan sebelumnya. Dia optimistis sebab Desa Wisata Wukirsari memiliki dua warisan budaya tak benda dunia yakni wayang dan batik.
"Jadi sejak awal kami optimistis masuk Desa Terbaik Dunia 2024. Karena kami tinggal menambah kekurangan dan menyesuaikan aspek yang dipersyaratkan UNWTO. Dan semua ini sudah kami penuhi," ungkap Susilo. (*)