Wild Ground Fest 2023 Usung SAOSIN ke Pelataran Candi Prambanan
Beberapa festival di Jogja telah menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, dan kami tidak perlu pergi ke luar negeri untuk merasakannya. WGF adalah salah satu bukti bahwa Jogja terus menjadi rumah bagi festival yang luar biasa. Wild Ground Fest juga memiliki kebijakan anti merokok untuk menjaga kenyamanan pengunjung, terutama bagi anak-anak, dengan area khusus merokok yang jauh dari area utama festival.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Starcross, merek pakaian dan apparel asli Jogja, dengan bangga mengumumkan kembalinya Wild Ground Fest (WGF) pada tahun ini. Festival musik dan komunitas kreatif yang sangat dinantikan ini akan berlangsung selama dua hari berturut-turut pada 11 dan 12 November 2023, di lokasi yang sama, yakni area Candi Prambanan Sleman.
"Festival ini lahir dari keinginan untuk memberikan wadah yang lebih besar bagi ekosistem kreatif Jogja. Wild Ground Fest, merupakan upaya nyata untuk merawat ekosistem tersebut," kata Weimpy Adhari, pendiri Starcross dan inisiator WGF saat konferesni pers pada Kamis (28/9/2023) di Sinergi Kafe, Yogyakarta.
WGF tidak hanya sekadar festival musik, tetapi juga menyajikan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Festival ini mengadakan kolaborasi dengan berbagai komunitas dan mengemasnya melalui interactive talkshow, pameran seni jalanan, skate, pameran fotografi, makanan dan minuman, pameran pakaian, pemutaran film, dan pertunjukan memasak oleh seniman.
"Wild Ground Fest tahun ini masih tetap menghadirkan beberapa musisi lokal terkemuka dari Yogyakarta. Beberapa di antaranya termasuk DPMB, 20 Miles Marathon, Hang The D1 (komunitas pencinta musik), FSTVLST, serta beberapa local heroes lainnya," imbuhnya.
Tahun ini, WGF memiliki jajaran band yang mengesankan, termasuk dari Jakarta dan Bandung, bahkan Noh Salleh dari Malaysia. Saosin sebuah grup musik post-hardcore/emo asal Amerika Serikat menjadi penampil utama dalam WGF 2023.
"Penampilan ini menjadi yang pertama kali di Indonesia sejak 2010, setelah pembatalan konser mereka di Hammersonic karena pandemi Covid-19," kata Weimpy.
Di antara artis-artis yang akan tampil di Wild Ground Fest adalah Rocket Rockers, yang juga sudah menyita perhatian penonton pada tahun sebelumnya. Selain itu, Pee Wee Gaskins, Perunggu, Alone at Last, dan Summeriane juga akan membuat panggung semakin membara dengan penampilan mereka yang energik dan penuh semangat.
Starcross dengan tekun menjaga WGF sebagai acara yang ramah untuk keluarga, dengan tujuan memberikan pengalaman terbaik kepada semua peserta. Mereka menggabungkan elemen-elemen musik dan seni dengan kenyamanan dan keselamatan bagi pengunjung, sehingga WGF benar-benar menjadi festival yang berbeda.
Sebelum konser utama pada 11 dan 12 November 2023, Road to WGF, yang merupakan acara pra-event, akan tetap digelar seperti tahun sebelumnya. Namun, yang menarik perhatian adalah bahwa Road to WGF kali ini akan menampilkan dua artis internasional yang sangat dinantikan, yaitu Tiny Moving Parts (Amerika Serikat) dan Dads In The Park (Bangladesh).
"Mereka akan membawa nuansa internasional yang segar dan berbeda ke dalam festival ini," imbuhnya.
Tidak hanya artis internasional, Road to WGF juga akan menghadirkan beberapa penampil dari dalam negeri yang sangat berbakat, seperti Leipzig (Bandung), Before U, dan Nood Kink. Mereka akan membawa beragam genre musik dan semangat yang unik ke dalam acara ini, sehingga akan memberikan pengalaman musik yang tak terlupakan bagi para penonton.
Harga tiket untuk one-day pass dan tiket terusan akan dijual secara terpisah dan diumumkan secara berkala melalui akun Instagram resmi @wildgroundfest dan @starcrossclothing. Saat ini, untuk informasi tentang event dan pembelian tiket bisa dilakukan melalui laman www.wildgroundfestcom. Sebagai informasi tiket hanya bisa didapat dari sumber resminya saja.
Namun, penyelenggara menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kesulitan mendapatkan band-band terkenal dan isu-isu pembatalan acara, yang telah memengaruhi beberapa konser di Jogja baru-baru ini.
"Sampai saat ini, kami baru mencapai penjualan 40% dari target, dan penjualan ini cukup lambat naiknya. Tetapi ini adalah tantangan, seperti halnya saat membangun Starcross dulu ini adalah bagian dari perjalanan kami," imbuhnya.
Sementara Dinda Intan Pramesti Putri, Direktur Utama Jogja Festival, mendukung penuh Wild Ground Fest (WGF) karena melihat potensi besar yang dimilikinya sebagai aset Jogja. Dia juga menekankan bahwa Jogja sudah menjadi rumah bagi berbagai festival yang nyaman dan berkembang pesat.
"Beberapa festival di Jogja telah menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, dan kami tidak perlu pergi ke luar negeri untuk merasakannya. WGF adalah salah satu bukti bahwa Jogja terus menjadi rumah bagi festival yang luar biasa," ujar Dinda.
Wild Ground Fest juga memiliki kebijakan anti merokok untuk menjaga kenyamanan pengunjung, terutama bagi anak-anak, dengan area khusus merokok yang jauh dari area utama festival.
"Dengan demikian WGF bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang pengalaman lengkap yang dapat dinikmati oleh semua orang," ujarnya.
Dengan semangat yang menggelora dan komitmen untuk terus mendukung ekosistem kreatif Jogja, Wild Ground Fest pada tahun ini diharapkan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi semua pengunjung dan pesertanya. (*)