Sastrawan Jawa Menang Melawan Korona

Sastrawan Jawa Menang Melawan Korona

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 30 orang Sastrawan Jawa di Kabupaten Bantul yang tergabung dalam Paguyuban 'Paramarta' akan menerbitkan antologi sastra yang berisi geguritan, macapat serta cerita cekak dengan tema ‘Menang Lumawan Korona’. Hal itu sebagai wujud kepedulian dan peran sertanya dalam upaya membantu menanggulangi penularan virus Corona atau Covid-19 melalui karya sastra.

Bambang Nugroho SH, Ketua Paguyuban ‘Paramarta’, mengatakan para sastrawan tersebut telah bersedia mengirimkan karyanya dengan memilih sendiri geguritan, macapat atau cerita cekak dengan panjang maksimal lima halaman kertas ukuran A-4.

"Atau lima judul untuk geguritan dan satu judul untuk cerita cekak yang diharapkan sudah bisa terbit pada akhir bulan depan," kata Bambang di Bantul, Sabtu (25/4/2020).

Sastrawan, lanjut Bambang, sebagai bagian dari eleman masyarakat juga ikut merasakan penderitaan akibat dampak pandemi Covid-19. Sehingga melalui karyanya, selain akan menggambarkan bagaimana perasaan masyarakat tersebut, juga bisa memotivasi atau menumbuhkan semangat untuk bisa melawan atau mengatasi pandemi tersebut dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui karyanya.

"Karena selama pandemi Covid-19 ini para sastrawan tetap bisa berberkarya, bahkan semakin kreatif dan inovatif melalui berbagai media yang ada, termasuk mengunggah karyanya di media sosial," katanya.

Menurut Bambang Nugroho, biaya penerbitan buku akan ditanggung bersama secara patungan. Namun jika ada pihak lain yang mau bekerjasama atau sebagai sponsor, akan diterima dengan senang hati.

Adapun para sastrawan yang telah siap berperan dalam pembuatan buku tersebut antara lain Suwardi Endraswara, Ardini Pangastuti, Suwandi Surya Kusuma, Budi Siswanto, Margareth Widhy Pratiwi, Supriyadi, Suprihatin Miharja, Suyati, Kartika, Suprihatin Trisnodiharjo, Banuarli Ambardi, Umi Kuntari, Sunawi, Lutfianto, Nursisto, eSWe Sidi, Sri Wi Wijayati, Daru Maheldaswara, Puranti Wiji Rahayu, Ch Sri Purwanti, Coen Supriyatmi, Hidratmoko Andritamtomo, Sofa Unnafis, Sudarwati, dan beberapa nama lain. (eru)