Wabub Bantul: Berpikir Korupsi Pun, Jangan

Wabub Bantul: Berpikir Korupsi Pun, Jangan

KORANBERNAS.ID – Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, sekitar 40 orang anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bantul menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Bantul, Senin (9/12/2019). Sambil berorasi, massa  yang membawa bendera PMII warna kuning tersebut membentangkan spanduk dan beragam poster. Diantaranya “Tolak Korupsi, Bantul Bersih”, ”Tangkap dan Adili Pelaku Korupsi”.

Saat  demo berlangsung, di dalam gedung sedang digelar sidang paripurna. Mahasiswa awalnya ingin masuk ke ruang paripurna, namun dihalangi pihak keamanan. Setelah negosiasi dengan sekretariat dewan, akhirnya bersedia menunggu para wakil rakyat selesai sidang untuk menemui mereka.

Ahmad Lutfi Azis, Ketua PMII Cabang Bantul, mengatakan mereka menggelar aksi ke DPRD Bantul dengan harapan ada komitmen bersama antara mahasiswa dengan DPRD Bantul untuk menyuarakan anti-korupsi dan gerakan melawan korupsi.

“Kita terbentuk 2017 dan baru dikukuhkan 2019. Baru 2 bulan ini kita mengumpulkan data di Bantul, sehingga ini adalah awal gerakan kami,” kata Ahmad Lutfi.

Ke depan, PMII yang  menghimpun 4 Perguruan Tinggi (PT) di Bantul tersebut akan terus melakukan investigasi dan juga gerakan-gerakan untuk mengontrol jalanya pemerintahan di Bantul agar tidak ada kasus korupsi.

Sementara itu Wakil Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih, saat menemui pendemo didampingi Wakil Ketua 1 DPRD Bantul, Nur Subiyantoro S.Sos, mengatakan semangat pemberantasan korupsi harus digelorakan.

“Kita harus meyakini bahwa korupsi pertanda sebuah bangsa yang lemah dan tidak berdaya. Maka korupsi  merupakan extra ordinary crime atau kejahatan luar biasa,” kata Wabup.

Praktik korupsi, lanjutnya, menyebabkan negara tidak punya daya saing, padahal sekarang kompetisi sangat ketat. “Untuk itu mari kita bersama memerangi korupsi secara lahir dan batin,” kata Halim.

Menurut Halim, korupsi adalah musuh bersama, bukan hanya musuh eksekutif, legislatif dan yudikatif. "Posisi Anda sebagai mahasiswa sangat penting. Korupsi harus diawasi. Perlu peran semua elemen masyarakat," katanya.

Wabup berpesan, kendati masih banyak problem, tapi jangan berhenti berproses untuk terus bergerak dan berkomitmen, karena mahasiswa adalah generasi penerus bangsa.

“Jika mahasiswa loyo, maka bangsa loyo. Sebaliknya, jika gerakan kritis maka negara akan maju dan jaya. Jangan pernah bertindak korupsi, bahkan berpikir korupsi pun juga jangan,” katanya. (eru)