Vaksinasi di Wirokerten, Target 800 Dosis Terpakai 500

Vaksinasi di Wirokerten, Target 800 Dosis Terpakai 500

KORANBERNAS ID, BANTUL—Penyelenggaraan vaksinasi di Kelurahan Wirokerten Banguntapan Bantul, belum mencapai target yang diinginkan. Pihak panitia menargetkan 800 dosis vaksin, tapi hingga selesai acara hanya 500 warga yang datang.

Lurah Wirokerten, Rakhmawati Wijayaningrum, mengakui kesulitan mencari orang yang akan datang ke penyelenggaraan vaksinasi. Tak lain karena 90 persen warganya sudah tervaksin.

“Dari target 800 dosis, hari ini kami hanya bisa menghadirkan sekitar 500 peserta. Itu pun tidak hanya warga kelurahan Wirokerten, namun sudah termasuk warga sekitarnya,” paparnya di sela-sela acara, Sabtu (30/10/2021).

Dia mengatakan, sisa 10 persen ini masih menjadi pekerjaan selanjutnya. Warga yang tidak hadir, antara lain karena memang tidak mau, kemudian karena punya komorbid dan lansia.

“Bagi mereka yang tidak mau, kami pelan-pelan mengajak mereka untuk sadar bahwa vaksin itu penting. Kami berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa semua vaksin dari pemerintah itu tidak mungkin tidak baik. Hanya pendekatannya kami lakukan secara pelan-pelan saja,” tandasnya.

Tim Apriyanto, Komite Tetap Bidang Pembinaan Sekretariat KADIN DIY mengatakan, mobilitas masyarakat yang meningkat seiring dengan menurunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta, berdampak baik bagi perekonomian terlebih industri pariwisata. Setali tiga uang, kondisi ini harus pula dibarengi dengan kesadaran menerapkan protokol kesehatan di manapun, bagi siapapun.

Selain penerapan protokol kesehatan, penuntasan vaksinasi pun harus segera dipercepat.

“Percepatan ini tidak hanya bisa dilakukan pemerintah, semua pihak bisa berkontribusi untuk mencapainya,” paparnya.

Apriyanto mengatakan, dirinya optimis November 2021 mencapai target sesuai dari Pemda DIY, meskipun harus ada beberapa hal yang diperbaiki.

“Tapi kan saat ini semua orang membuat kesalahan, persoalannya adalah bagaimana kita memperbaiki kesalahan itu sehingga belajar dari kesalahan itu kita bisa melakukan sesuatu hal yang lebih baik daripada kemarin,” lanjutnya.

Secara nasional, lanjut Apriyanto, capaian vaksinasi DIY sudah ranking tiga dari provinsi terbaik, setelah DKI dan Bali.

“Meskipun tidak sempurna, dengan kekurangan di sana-sini. Tetapi kan tidak ada gading yang tak retak, kita boleh bangga bahwa di DIY ini faktanya dalam hal capaian vaksinasi sudah nomor tiga di Indonesia,” imbuhnya.

Apriyanto menambahkan, ada lima sektor yang bisa menyelesaikan persoalan ini, karena pemerintah saja tidak mungkin bisa. Hal ini harus menjadi tanggungjawab bersama yaitu perguruan tinggi dan universitas, kemudian industri, lalu didukung oleh media dan didukung oleh masyarakat.

“Tahun depan kita berharap supaya pandemi ini bergeser menjadi endemik. Itulah harapan kita bersama, semoga harapan ini bisa terpenuhi,” kata Dia.

Panewu Banguntapan, I Nyoman Gunarsa menyampaikan harapannya, agar warga masyarakat di Banguntapan menyadari bahwa vaksin ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam melakukan pencegahan, pengendalian Covid-19.

“Dengan demikian, adanya kerjasama dan sinergi semua pihak dalam menyelenggarakan vaksinasi di kalurahan ini, menjadikan semuanya ringan. Semua memberikan dorongan kepada masyarakat kita agar ke depan menjadi lebih baik. Yang terpenting vaksin harus selalu kita kampanyekan untuk masyarakat,” lanjutnya. (*)