Upland Project Membina Petani Muda agar Bisa Menguasai Pasar Ekspor

Produk unggulan pertanian Indonesia menjadi favorit beberapa negara.

Upland Project Membina Petani Muda agar Bisa Menguasai Pasar Ekspor
Project Management unit UPLAND project Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Farakka Sari. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Produk pertanian Indonesia memiliki kekhasan dan potensinya bagus untuk pasar internasional. Petani diharapkan memproduksi hasil pertanian yang sesuai dengan pasar tersebut.

Project Management unit UPLAND project Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Farakka Sari, mengatakan dengan membuat produk unggulan yang dibutuhkan pasar maka petani akan bergulir menjadi mandiri.

"Diiringi dengan penguatan konsep-konsep pemasaran diharapkan mereka bisa lebih mandiri. Sehingga mereka sudah punya segmen, kemudian mereka bisa mengembangkan bisnis itu sudah bergulir sendiri. Saat punya keuntungan mereka bisa mengembangkan usaha," ujarnya di sela Pelatihan Manajemen Ekspor bagi Korporasi Petani, Kamis (10/8/2023), di Grand Mercure Hotel Yogyakarta.

Fara melanjutkan, selama ini produk unggulan pertanian Indonesia menjadi favorit beberapa negara di dunia termasuk Eropa, Amerika Timur, Tengah. Namun tidak dipungkiri di Eropa dan Amerika standarnya lebih tinggi.

ARTIKEL LAINNYA: Pangdam IV/Diponegoro: Tujuan TMMD Membantu Program Pemerintah

"Kalau kita mau menjual ke sana kita harus punya spesifikasi organik dengan standar yang sesuai pasar sana," kata dia.

Capain bagus lainnya, lanjut Fara, Korporasi Petani dari Kabupaten Purbalingga telah berhasil mengekspor untuk produk ladanya ke Jepang.

Bahkan saat ini telah berkontrak secara kontinu untuk mensuplai pasar di Negera Sakura tersebut. Kabupaten Sumenep Jawa Timur saat ini juga telah berhasil mengolah produk bawang merah goreng dan mampu mensuplai untuk pasar di Belanda.

Proyek Pengembangan Sistem Pertanian terpadu di Daerah Dataran Tinggi/ The Development of Integrated Farming System at Upland Area atau biasa disingkat UPLAND juga melakukan pelatihan manajemen ekspor.

ARTIKEL LAINNYA: Sampah Jadi Beragam Produk, Warga Plumbungan Tidak Bingung Saat TPST Piyungan Tutup

Selain diberikan pemahaman tentang manajemen ekspor untuk menyiapkan korporasi petani bisa menyiapkan kelembagaan, juga diberikan pemahaman tentang pasar internasional dan analisa potensi yang bisa direspon oleh produk petani di Indonesia khususnya petani dari sasaran program UPLAND.

Diharapkan dengan meningkatkan kualitas produk petani, mereka bisa bersaing di pasar internasional, produk petani UPLAND juga telah dilakukan standardisasi melalui sertifikasi produk dan juga lahan untuk memastikan produk yang dihasilkan bermutu tinggi. "Salah satunya adalah sertifikasi organik," kata dia.

Beberapa upaya telah dilakukan dari program UPLAND untuk bisa mengenalkan produk petani di pasar internasional, antara lain produk petani UPLAND mengikuti ekspo tingkat internasional yang dilaksanakan di Belanda, Turki dan Amerika pada 2022.

"Kita sangat konsens mendorong peningkatan rantai nilai dari produk pertanian supaya memastikan produk petani mendapatkan nilai jual yang terbaik dan meningkatkan pendapatan petani," lanjutnya.

ARTIKEL LAINNYA: Calon Paskibraka Sleman 2023 Masuk Pemusatan Pelatihan

Bukan hanya produksi yang dikejar, tetapi juga memastikan petani bisa mendapatkan hasil penjualan yang terbaik, sehingga akan meningkat pendapatannya.

Untuk merealisasikan tujuan program peningkatan rantai nilai produk pertanian, diadakan pelatihan manajemen ekspor bagi korporasi petani yang ada di lokasi UPLAND Project. Pelatihan itu berlangsung di Hotel Mercure Yogyakarta 7-12 Agustus 2023.

Tahap ini peserta dari enam kabupaten yaitu petani dari Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Magelang, Subang, Tasikmalaya dan Sumenep.

Kabupaten yang menjadi lokasi UPLAND project adalah 13 kabupaten se-Indonesia. Sedangkan lokasi lain akan dilaksanakan bertahap pada waktu yang akan datang.

ARTIKEL LAINNYA: Hamparan Lidah Buaya Jadi Kampung Wisata Edukasi Aloevera

“UPLAND merupakan program terintegrasi, dukungan juga kami alokasikan dalam sektor hulu atau produksi melalui infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, irigasi, alat dan mesin pertanian serta alat pengolahan pascapanen,” tambahnya.

Pada aspek peningkatan sumber daya manusia, petani dari peserta program UPLAND juga diberikan Pendidikan melalui pelatihan seperti sekolah lapang, pelatihan pemasaran dan juga aspek-aspek literasi keuangan. (*)