UNU Yogyakarta Membumikan Pancasila untuk Generasi Muda

UNU Yogyakarta Membumikan Pancasila untuk Generasi Muda
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menghadiri ΓÇ£Ngabuburit KebangsaanΓÇ¥ di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Senin (17/4/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia menyelenggarakan acara “Ngabuburit Kebangsaan” di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Dowangan Banyuraden Sleman, Senin (17/4/2023).

Acara bertema Gagasan dan Ekspresi Pancasila di Kalangan Milenial dan Gen-Z ini merupakan wujud komitmen UNU Yogyakarta dan BPIP untuk terus menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di kalangan pemuda-pemudi Indonesia.”

Kepala BPIP RI, Yudian Wahyudi, menjelaskan acara ini menjadi upaya untuk mensosialisasikan kembali sekaligus membumikan nilai-nilai Pancasila ke generasi muda yang sempat mengalami keterputusan terhadap Pancasila sejak era Reformasi.

“Pada hari ini kita menghadapi berbagai tantangan, salah satunya krisis pemahaman dan pengamalan Pancasila pada generasi muda. Karena pada era Reformasi, Pancasila dipinggirkan, ada keterputusan kira-kira 25 tahun, sehingga generasi muda harus kita bidik kembali dalam pengelanan Pancasila,” paparnya.

Melihat kondisi itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Nasional yang menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib.

“Artinya secara formal pemerintah sudah menutup ruang kosong itu dan mengembalikan Pancasila sebagai mata pelajaran dengan 30 persen teori dan 70 persen praktik dan keteladanan,” katanya.

Menurutnya, fokus pada generasi ini penting karena anak-anak muda memiliki peran penting dalam menentukan arah bangsa. “Kita belajar dari sejarah, Proklamasi dimotori oleh orang-orang muda. Mereka di usia dinamis tapi kemudian mempersembahkan Proklamasi,” kata dia.

Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo,  menjelaskan Ngabuburit Kebangsaan menjadi agenda kolaborasi rutin tahunan antara BPIP dan UNU Yogyakarta yang kali ini merupakan gelaran kedua.

“Tujuannya jelas ingin mensosialisasikan nilai-nilai pancasila. Istimewanya di tahun kedua ini kami mulai fokus pada anak muda dan ingin membumikan nilai Pancasila pada generasi milenial dan gen Z,” paparnya.

Diskusi ini dilatari situasi era disrupsi saat ini yang mengubah pola kehidupan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di kalangan anak muda. Beragam disrupsi yang hadir di masyarakat, antara lain kemajuan teknologi yang pesat, adanya perubahan demografi penduduk, hingga ancaman pandemi.

Untuk itu, di tengah situasi era disrupsi tersebut, upaya pembinaan ideologi Pancasila perlu dilakukan secara masif dan berkelanjutan, termasuk melalui sosialisasi dan forum diskusi terbuka untuk memahami pemahaman pemuda pemudi Indonesia terhadap relevansi nilai-nilai Pancasila.

Secara khusus, “Ngabuburit Kebangsaan” mengundang guru-guru Bimbingan Konseling dan/atau PPKN SMA/SMK/MA di wilayah Yogyakarta. Harapannya, hal ini memberikan pemahaman kepada guru-guru dan membuka ruang dialog untuk lebih memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh anak muda Indonesia.

“Ngabuburit Kebangsaan” diisi sejumlah agenda, antara lain Pidato Kunci oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi, pemaparan materi  dari Founder dan CEO Alvara Research Institute, Hasanuddin Ali, soal karakter dan isu-isu kunci yang dihadapi gen-Z dan milenial Indonesia saat ini serta Forum Diskusi Interaktif yang  menghadirkan pemuda-pemudi Indonesia lintas bidang untuk berdiskusi tentang relevansi dan ekspresi nilai-nilai Pancasila di kalangan anak muda.

Para narasumber diskusi ini adalah Koordinator Seknas Jaringan Gusdurian Jay Akhmad, Founder Gifood Fathin Naufal Nur Islam, praktisi dan peneliti seni Fatia Nurilmi Magistra, CEO Banoo Azellia Alma Shafira dan Project Officer Sasana Inklusi & Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia, Sri Muliyati.

Dalam kesempatan ini, UNU Yogyakarta juga meluncurkan Pusat Studi (SATU) PANCASILA UNU Yogyakarta.  Berbeda dari berbagai Pusat Studi Pancasila di kampus-kampus lain, SATU PANCASILA akan fokus dalam membumikan nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda.

Dengan menggarap generasi muda, SATU PANCASILA akan tampil beda khas anak muda yang berani, fresh, kreatif, full of energy, energetic, fun, casual, colorful, optimis, dan up to date.

“SATU PANCASILA Ingin menyatukan energi anak-anak muda untuk berkarya dan berkontribusi bagi bangsa,” kata rektor. (*)