UAD Wisuda 1.481 Lulusan

Wisuda bukanlah pencapaian akhir mahasiswa, tetapi awal kehidupan nyata.

UAD Wisuda 1.481 Lulusan
Para wisudawan UAD mengikuti prosesi wisuda di JEC, Sabtu (4/2/2024). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada awal tahun ini mewisuda sebanyak 2.871 lulusan. Wisuda  Sarjana Terapan, Sarjana dan Magister digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu (3/2/2024).

Sebanyak 2.871 wisudawan itu terdiri atas 1.386 lulusan Program Sarjana Terapan, 1.481 lulusan Program Sarjana dan 4 lulusan Program Magister.

Wakil Rektor Bidang Akademik UAD Prof Sunardi mengungkapkan para wisudawan diharapkan dapat mengamalkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh. Selain itu, juga menumbuhkan perasaan bangga menjadi alumni UAD, tetap rendah hati dan terus berprestasi.

"Kami harapkan setiap lulusan UAD agar terus mengimani ke-Islaman dan berbakti kepada orang tua untuk meraih keberkahan dunia dan akhirat, serta menjaga sikap sopan dan santun kepada siapa pun dan di mana pun," pintanya.

ARTIKEL LAINNYA: Ironi Remaja di Kota Pendidikan, Banyak yang Gagal Kuliah Karena Biaya

Lulusan UAD, lanjutnya, diharapkan terus berkarya dan berprestasi. Bahkan menjadi orang yang bermanfaat di mana pun berada sesuai dengan nilai dasar UAD yakni inovatif, profesional dan edukatif.

"Kami yakin dengan bekal yang diperoleh dari UAD, saudara dapat berkiprah secara optimal dalam menjalani profesi sebagai sarjana dan magister di tengah masyarakat," katanya.

Menurut dia, wisuda merupakan titik awal realita kehidupan. Hal ini bermakna bahwa wisuda bukanlah pencapaian akhir mahasiswa, tetapi awal kehidupan nyata.

UAD mengharapkan para wisudawan dapat mengambil peran dalam keberlangsungan hidup masyarakat, sehingga bekal yang diperoleh di UAD dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Gunakanlah ini sebagai momentum untuk mengawali pengabdian saudara kepada masyarakat. Kami yakin dengan bekal yang diperoleh dari UAD, para wisudawan dapat berkiprah secara optimal dalam menjalani profesi sebagai sarjana dan magister di tengah masyarakat," kata Prof Sunardi. (*)