Mahasiswa Palestina Diterima Kuliah di Jogja

Mahasiswa Palestina Diterima Kuliah di Jogja

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) membuka diri untuk menerima mahasiswa dari Palestina. Pihak kampus akan memberikan fasilitas khusus dan kemudahan sebagai bagian dari dukungan dan bentuk empati untuk warga Palestina yang sedang menghadapi situasi sulit akibat gempuran tentara Israel.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UCY, Dr Paryanto mengatakan, kebijakan ini merupakan sikap resmi kampus sebagai universitas kebangsaan yang berwawasan global.

“Persyaratannya sudah tentu harus memiliki sertifikat sekolah pada tingkat sebelumnya atau high school dan ada rekomemdasi atau surat pengantar dari institusi yang bersangkutan,” kata Paryanto di sela sela acara Penyerahan Donasi untuk Palestina, Jumat (4/6/2021). Donasi diinisiasi oleh Pusat Dakwah dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) UCY, senilai Rp 8 juta. Donasi diterima Kepala Perwakilan LAZ Al Azhar Yogyakarta, Mukhlas Madani, yang selanjutnya akan disalurkan ke Palestina khususnya di sekitar Gaza, International Networking of Humanitary.

Paryanto mengatakan, sebelumnya, UCY juga menerima mahasiswa-mahasiswa dari Pattani Thailand dan Turkmenistan. Sampai saat ini ada 22 mahasiswa asing, yang menimba ilmu di UCY.

“Jadi kalau ke depan ada saudara dari Palestina yang ingin belajar di sini, kami sangat senang,” katanya.

Ketua PDPM UCY Difla Nadjih menjelaskan, donasi diinisiasi sebagai bentuk empati dan rasa prihatin atas nasib Palestina. Sampai saat ini, serangan tentara Israel bukan saja menimbulkan korban nyawa, tapi juga telah menimbulkan kesengsaraan luar biasa bagi warga Palestina. Rumah-rumah milik warga hancur, demikian juga banyak fasilitas publik termasuk rumah-rumah sakit dan sekolah.

“Kami mencoba membuka donasi melibatkan mitra-mitra termasuk majelis majelis taklim, komunitas UMKM binaan dan lain sebagainnya. Alhamdulillah hanya 2 pekan bisa terkumpul 8 juta,” katanya.

Dia mengatakan, selain donasi, PDPM sebelumnya juga telah menggelar doa bersama untuk Palestina. Doa melibatkan semua mitra dan komunitas binaan.

“Ke depan kami masih membuka diri untuk donasi maupun segala bentuk dukungan bagi Palestina,” katanya.

Mukhlas Madani menambahkan, pengiriman bantuan untuk Palestina menjadi program LAS Al Azhar secara nasional. Biasanya, selain mengirimkan bantuan LAZ Al Azhar juga mengirimkan personel guna membantu menangani persoalan kemanusiaan. Tapi khusus untuk kasus di Palestina ini, LAZ Al Azhar tidak turun langsung ke lapangan dengan mengirimkan personel dengan alasan keselamatan dan keamanan.

“Fokus kita ke persoalan penanganan pemenuhan kebutuhan pangan dan juga kesehatan. Kami sangat berterimakasih atas dukungan dari semua pihak, termasuk Universitas Cokroaminoto melalui PDPM. Kami berharap upaya kita ini akan mendorong gerakan serupa dari pihak-pihak lainnya guna meringankan beban hidup warga Palestina,” kata Mukhlas. (*)