Pelaku Seni Harus Kreatif Hadapi Pandemi

Pelaku Seni Harus Kreatif Hadapi Pandemi

KORANBERNAS.ID,BANTUL— Fenomena seni,infrastruktur dan agenda seni tidak bisa dilakukan secara maksimal dan langsung selama pandemi Covid-19 ini.  Karenanya kreatifitas para pelaku seni sangat penting dikembangkan untuk tetap bertahan.

“Dengan kreatifitas para pelaku seni, mereka mencari jalan untuk membangkitkan dan melanjutkan kreatifitas. Salah satunya dengan virtual baik pertunjukan,seminar,pameran dan kegiatan seni lainnyal,” kata Rektor ISI Yogyakarta, Agus Burhan dalam konferensi pers "Informasi Agenda Dies Natalis ke-37 dan Informasi  Penerimaan Mahasiswa Baru ISI Yogyakarta" di kampus setempat, Jumat (4/6/2021) .

Dalam Dies Natalis ke-37  bertema "Kebangkitan Seni di Era New Normal", Burhan berharap menjadi semangat ISI Yogyakarta untuk membangkitkan dunia seni di  saat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Apalagi sejumlah inovasi sudah dilakukan seperti pertunjukan secara virtual.

Pertunjukan tersebut ternyata membawa berkah yakni bisa menjangkau ke semua lini bahkan ke negara lain. Di ruang virtual yang dilakukan para pekerja seni ini pula, menjadi tempat bertemunya para alumni.

“Jadi selain membangkitkan kreatifitas seni, pertunjukan virtual yang selama ini dilakukan juga sebagai ajang reuni," kata Rektor.

Pertunjukan virtual, menjadi jalan baru dalam situasi pandemi dimana ,semua konten misal seni rupa  diunggah ke blog atau jaringan. Dan ternyata ada pameran lukis secara virtual, saat lelang harga terjual Rp 1 miliar.

“Inilah contoh  bahwa seni punya momentum bangkit di masa pandemi yang meresahkan,” jelasnya..

Sejumlah kegiatan digelar ISI dalam dies kali ini. Setelah pidato ilmiah oleh Dr Irwandi 31 Mei 2021 lalu dengan luring terbatas, maka digelar pameran seni rupa, seni lukis yang diselenggarakan 14 Juni-21 Juni di Galeri RJ Katamsi,Galeri Fajdar Sidik,Galeri Sutopo dan Galeri Kriya.

 Pameran juga  penayangan karya seni media rekam bertajuk "Rebirth,Reform,Revival" pada 21-28 Juni 2021 juga digelar secara online . Pameran ini merupakan karya seni media rekam, film fiksi,dokumenter, program TV dan animasi dari Galeri Pandeng Virtual tanggal 26 dan 27 Juni.

Ditampilkan pula pagelaran seni pertunjukan secara virtual dalam bentuk pertunjukan wayang milenial teater yang  berjudul Kawuryaning Darapati "The Rise of The  Sun" serta sajian karya seni komposisi Karawitan Acitakala Pakarti.

"Proses pengkaryaan menggunakan cara blended yakni daring dan luring terbatas ,akan dipresentasikan secara langsung di Gedung Teater Arena dan disiarkan langsung atau live streaming di kanal Yutub ISI Yogyakarta tanggal 30 Juni," kata Rektor.

Selain itu seminar nasional dan internasional dengan tema "Seni dan Kehidupan Normal Baru" 8 Juli jam 10-12 WIB via aplikasi zoom meeting dengan keynote speaker Rektor ISI Yogyakarta, Garin Nugroho sutradara dan pengamat budaya, Miroto seniman dan pengajar ISI Yogyakarta serta Tommy F Awuy  Filsuf dan staf pengajar FIB UI. Kalau untuk seminar internasional akan digelar 10 dan 11 November

 Dies Natalis akan dimeriahkan juga dengan pentas kolaborasi seni tari Yogyakarta "Sumirat" di Laboraturium Seni tanggal 23 Juli. Dan untuk penutup rangkaian Dies Natalis ke 37 akan digelar konser musik "Maju tak gentar menghadapi  rintangan" pada tanggal 27 Agustus di Concert Hall ISI.

“Keragaman seni rupa, media rekam dan pertunjukan yang ditampilkan, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi seni masyarakat. Keterpaduan ini semakin mempertegas keberadaan seni, baik secara akademik maupun industri kreatif,”tandas raketor.

Sementara Anusapati koordinator pameran seni rupa menambahkan jika mereka dalam rangka memeriahkan Dies Natalis akan menyelenggarakan  3 agenda penting yang diselenggarakan secara hybrid.

Hybrid dalam artian mengkombinasikan antara medium online karena masyarakat tidak harus hadir , cukup melihat pameran dari gawai mereka  dan offline dengan hadir langsung ke lokasi pameran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir serta menghindari kerumunan.

Adapun tiga agenda tersebut adalah pameran seni rupa di Galeri RJ Katamsi dari perwakilan 7 program studi. Lalu kompetisi seni rupa yang terbagi kompetisi menggambar untuk anak-anak dan kompetisi penulisan artikel seni rupa untuk anak dan remaja yang digelar secara daring. Lomba akan diumumkan tanggal 10 Juni melalui web isi.ac.id maupun lewat instagram fsrisiyogyakarta.

Agenda lainya adalah festival karya mahasiswa berupa pameran karya studi mahasiwa, dosen, alumni (karya koleksi) yang digelar di masing-masing prodi di FSR dengan pameran format hybrid.

“Pembukaan agenda utama akan diselenggarakan tanggal 14 Juni jam 10.00 WIB dengan undangan terbatas dan disiarkan secara langsung melalui platform zoom meeting dan youtube channel FSR ISI Yogyakarta,’” jelasnya. (*)