Cendol Dawet Diangkat Sebagai Materi Workshop UMBY dan Universitas Malaysia

Cendol Dawet Diangkat Sebagai Materi Workshop UMBY dan Universitas Malaysia

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali mengadakan workshop Cultural Language Learning Approach.

Kepala Humas UMBY, Widarta, Selasa (20/4/2021), mengatakan workshop merupakan aktualisasi Program Joint Community Service (JCS) UMBY dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia (UPSIM).

Melalui workshop diharapkan menambah bekal bagi para pengajar, tidak hanya memiliki pemahaman konsep yang kuat tetapi juga untuk secara kreatif memikirkan cara-cara efektif yang dapat diterapkan kepada siswa dengan konteks yang dekat dengan mereka.

Ini sekaligus menjaga keberlangsungan pelestarian budaya di kalangan generasi muda. “Workshop ini digelar 19 April kemarin dan merupakan seri kedua. Pada 12 April kita menggelar workshop seri pertama,” kata Widarta.

Kegiatan  yang berlangsung virtual itu dihadiri guru-guru dari Sekolah Menengah Sains Banting Selangor, Sekolah Menengah Kebangsaan Khir Johari, Perak, Sekolah Menengah Negeri Sembilan dan sebagian mahasiswa doktoral USIM Malaysia.

Adapun topiknya penerapan Cultural Language Learning Approach (CLLA) yaitu  Traditional Ceremonies dan Foods and Beverages. Workshop  menghadirkan narasumber dosen Pendidikan Bahasa Inggris UMBY Lu’luil Maknun dan Hary Setyawan.

Lu’luil Maknun mengangkat topik tentang Bathing atau Siraman, sebuah tradisi pernikahan Jawa yang memiliki makna dan nilai moral yang dapat diangkat menjadi sebuah materi dan kebutuhan pembelajaran yang sekaligus dapat melestarikan warisan budaya.

Sedangkan Hary Setyawan mengangkat topik  eksisitensi cendol dawet, sebagai wacana pembelajaran bahasa karena bentuknya unik serta memiliki makna filosofis yang tinggi, jika dihubungkan dengan upacara adat Jawa.

“Cendol dawet memiliki filosofi yang beragam dan memiliki moral value yang bisa diajarkan kepada siswa melalui jenis teks bahasa,” ucap Hary. (*)