Tugas PTPS Bertambah, Tidak Hanya Pengawasan Pilkada

Tugas PTPS Bertambah, Tidak Hanya Pengawasan Pilkada

KORANBERNAS.ID, SLEMAN — Tugas dari Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) pada Pemilihan Kepala Daerah di 3 kabupaten, yakni Sleman, Bantul dan Gunungkidul dipastikan bertambah. Bukan hanya melakukan pengawasan terkait pelaksanaan Pilkada, mereka juga diwajibkan ikut memantau jalannya proses Pilkada agar memenuhi protokol kesehatan.

Anggota Badan Pengawas Pemilu Daerah Istimewa Yogyakarta (Bawaslu DIY), Sri Rahayu Werdiningsih, mengatakan ada dua fokus pengawasan bagi Pengawas Pemilihan dalam Pilkada di masa pendemi Covid-19 ini. Selain mengawasi terkait penegakan hukum dan aturan Pilkada, juga turut memastikan penerapan protokol kesehatan.

“Seperti dalam pelantikan PTPS se Kapanewonan Kalasan ini, protokol kesehatan sudah diterapkan secara ketat. Pesan Ketua Bawaslu RI, semua jajaran Bawaslu harus melaksanakan protokol kesehatan dan menjaga pola hidup sehat,” kata Rahayu saat menghadiri penatikan Pengawas TPS se Kapanewonan Kalasan, di LPMP Yogyakarta, Senin (16/11/2020).

Dia mengatakan, proses rekrutmen PTPS pada Pilkada Serentak Lanjutan tahun 2020 dilakukan seselektif mungkin. Seleksi ketat dilakukan sejak administrasi, wawancara hingga masukan dari masyarakat, untuk memastikan mereka yang terpilih benar-benar berintegritas.

“Jangan sampai Pengawas TPS yang merupakan ujung tombak pengawasan di level TPS, tidak berintegritas dan tidak netral. Apalagi sampai melakukan pelanggaran. Kami tidak ingin kejadian 2019 terulang. Ada kasus oknum penyelenggara Pemilu yang melakukan pelanggaran pidana di wilayah Kabupaten Sleman. Tahun ini, kami juga ada masukan masyarakat terkait dugaan kurang netralnya penyelenggara Pemilu. Jangan sampai kepercayaan masyarakat turun. Apalagi kepada Bawaslu. Oleh karenanya integritas pengawas TPS benar-benar harus dijaga dan dibuktikan,” tegasnya.

Anggota Panwascam Kalasan, Fadhli Kharisma Rahman, mengatakan PTPS se kecamatan yang dilantik dan diambil sumpahnya sebanyak 160 orang. Namun, 2 orang berhalangan hadir dan selanjutnya akan dilantik dan diambil sumpah susulan.

“Kami benar-benar melakukan penjaringan yang ketat agar terpilih PTPS yang berintegritas. Ada 160 orang PTPS terpilih dari 253 pendaftar sudah melalui serangkaian seleksi,” tandasnya.

Seusai dilantik PTPS akan mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) untuk meguatkan pemahaman tentang ketugasan PTPS.

“Jadi PTPS tidak hanya bekerja saat di TPS saja, tapi juga kami pahamkan terkait potensi-potensi pelanggaran pra pemungutan suara serta melaporkan jika mengetahui adanya pelanggaran pemilihan. Mereka juga akan menjadi mata telinga kami dalam melakukan pengawasan mendekati hari pemilihan suara,” ujarnya

Fadhli menambahkan, pelantikan PTPS dibagi dua sesi, masing-masing sesi pertama 100 PTPS dan sesi Kedua 60 PTPS. Pelantikan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta diwajibkan memakai masker. Sebelum masuk ruangan mencuci tangan, kemudian menggunakan sarung tangan dan jaga jarak. Pelantikan dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewonan Kalasan, Rohaniawan Islam, Kristen, dan Katholik. (*)