TPSS Tamanmartani Mulai Beroperasi, Didesain Mengantisipasi Polusi Sampah

Sampah masuk setiap hari kurang lebih 50 ton.

TPSS Tamanmartani Mulai Beroperasi, Didesain Mengantisipasi Polusi Sampah
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyemprotkan ecolindi di TPSS Kebon Tamanmartani Kalasan, Senin (7/8/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Senin (7/8/2023), resmi mulai mengoperasionalkan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) di Padukuhan Kebon Tamanmartani Kapanewon Kalasan.

TPSS Tamanmartani ini dibangun untuk menampung sampah produksi masyarakat dan telah didesain dengan baik untuk mengantisipasi polusi sampah selama penutupan Tempat Penampung Akhir (TPA) Piyungan Bantul.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Danang Maharsa dan pejabat terkait juga telah meninjau pengoperasian TPSS Tamanmartani, Senin (7/8/2023).

"TPSS Tamanmartani ini untuk menampung sementara, selama proses penyelesaian Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) yang juga di Kalurahan Tamanmartani," kata Kustini kepada wartawan di TPSS Kebon Tamanmartani Kalasan.

ARTIKEL LAINNYA: Pria Ini Mengubah Lahan Tandus di Maguwoharjo Jadi Kafe Bernuansa Alam Hijau

Menurut Kustini, saat ini progres pembangunan TPST Tamanmartani sudah mencapai 95 persen dan tinggal menunggu pemasangan alat-alat untuk pengolahan sampah.

"Dalam waktu dekat ini peralatan pengolahan sampah akan segera dipasang, sudah ada pihak yang memenangkan tender untuk pengadaan peralatan pengolahan sampah," jelas Kustini.

Kustini menambahkan sambil menunggu penyelesaian TPST Tamanmartani, per hari Senin layanan operasional truk pembuangan sampah sementara mulai beroperasi di TPSS Kebon Tamanmartani Kalasan.

Kustini mengatakan, langkah langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi risiko polusi dari TPSS tersebut yakni lahan dibuat berbentuk kolam berkedalaman 1,5 meter dengan sudut kemiringan ke selatan untuk mengalirkan lindi (cairan sampah) ke arah selatan.

ARTIKEL LAINNYA: Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto Mengingatkan, Pernikahan Dini Memicu Stunting

"Ujung kemiringan ditujukan untuk mengalirkan air lindi dibuatkan atau diberi bak penampung untuk menampung air lindi yang terkumpul. Setelah terkumpul air lindi disedot untuk diolah atau dibuat ecolindi," jelas Kustini.

Seluruh kolam hingga tanggul TPSS ini dilapisi geomembran dan setiap sampah yang dibuang disemprot dengan ecolindi untuk mencegah bau dan lalat kemudian ditutup dengan geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah.

"Setelah 45 hari operasi, sampah akan diambil kembali untuk dibuang ke TPA atau digiling dengan tujuan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik sudah menjadi lembut dan bisa untuk pupuk sedangkan yang anorganik dibuang," katanya.

Sedangkan untuk daya tampung TPSS ini 1.500 ton atau sekitar 3.750 meter kubik. Sampah masuk setiap hari kurang lebih 50 ton dan rencana operasi sampah masuk selama 30 hari.

ARTIKEL LAINNYA: Berpacu dengan Waktu, Bupati Sleman Memastikan TPSS Segera Digunakan

"Sebelumnya sudah dilakukan pemasangan geomembran oleh tenaga profesional dan menggunakan peralatan memadai sehingga lapisan geomembran tidak bocor agar air sampah atau lindi tidak mencemari tanah. Kemudian untuk ecolindi sudah disiapkan sekitar 4.000 liter dan diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional TPSS," kata Kustini. (*)