Pemkab Sleman Dorong Pengelolaan Sampah Hingga Tingkat Kalurahan
Sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang volume sampah terbesar.
Nila Hastuti 
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus mendorong pengelolaan sampah hingga tingkat kalurahan.
Pada kesempatan itu Bupati Kustini sekaligus menyerahkan bantuan alat pegelolaan sampah rumah tangga.
Dengan begitu, diharapkan sampah rumah tangga dapat terselesaikan di tingkah desa atau kalurahan. Bukan tanpa sebab, Kustini menyampaikan sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang volume sampah terbesar.
“Penanganan permasalahan sampah tidak akan selesai hanya dengan penyediaan sarana prasarana sampah. Penanganan sampah memerlukan upaya komprehensif, dimulai dari kesadaran masyarakat untuk tidak nyampah, memilah dan mengolah sampah, penyediaan fasilitas pengolahan sampah hingga terbentuknya budaya masyarakat untuk zero waste. Dan ini perlu didukung oleh semua pihak,” jelas Kustini.
ARTIKEL LAINNYA: Peluncuran Telkom ESG Day di Jogja, Ririek Ikut Menanam Bibit Pohon di Girikerto
Kustini menambahkan pada 30 Oktober 2023 Pemkab Sleman menerima apresiasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) atas peningkatan kualitas permukiman perkotaan kategori Optimasi Kinerja Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).
Penghargaan ini diberikan kepada kota/kabupaten atas kontribusinya dalam diseminasi informasi terkait pentingnya TPS3R dalam sistem pengelolaan sampah serta percepatan pemanfaatan TPS3R dan praktik ekonomi sirkuler dengan pemilahan sampah.
Kustini berharap, dengan capaian tersebut dapat menjadi motivasi bersama untuk membiasakan diri mengelola sampah rumah tangga. Dengan begitu, dapat diwujudkan kualitas permukiman perkotaan yang baik dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan ketangguhan sosial.
“Dimulai dari padukuhan ini, saya berharap dapat mengoptimalkan bantuan hari ini dan menjadi pilot project yang nantinya dapat diduplikasi di wilayah padukuhan lain. Dengan demikian ke depannya setiap wilayah padukuhan Sleman dapat mandiri mengelola sampah rumah tangga,” kata Kustini.
ARTIKEL LAINNYA: Beberapa Wilayah di Sriharjo Bantul Masih Butuh Air Bersih
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Sarjono, mengatakan sosialisasi ini akan dilaksanakan di sepuluh kalurahan.
Kalurahan yang terpilih merupakan kawasan yang tercatat dalam kategori penghasil sampah cukup tinggi. Sosialisasi yang ditargetkan selesai akhir November 2023 ini juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Sleman.
“Dengan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami cara pengelolaan sampah rumah tangga dan semakin menekan jumlah sampah,” kata Sarjono. (*)
