Tokoh Masyarakat Siap Gunakan Hak Pilih, Menolak Politik Uang
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN — Lebih dari seratus tokoh masyarakat di Kecamatan Pejagaon, Klirong dan Petanahan, siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen 2020 (Pilbup Kebumen 2020). Mereka juga siap menolak politik uang (wuwuran), jika terjadi di lingkunganya.
Sikap itu dinyatakan pada acara diskusi politik “Penguatan Demokrasi Menyongsong Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen 2020 “ di Kecamatan Klirong, Selasa (18/2/2020). Kegiatan yang diselenggarakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesabangpol) Kebumen ini diharapkan memberi tambahan pengetahuan peserta tentang Pilbup Kebumen 2020, demokrasi dan sikap menjadi pemilih yang merdeka dan cerdas.
Kepala Kantor Kesbangpol Kebumen, Nur Taqwa Setya Budi SH, kepada wartawan menjelaskan agar mencapai tujuan penyelenggaran penguatan demokrasi, pihaknya mengundang akademisi, Bawaslu Kebumen dan KPU Kebumen. Narasumber memberi gambaran tentang bahayanya jika tidak menolak politik uang.
Selain itu, kegiatan ini lebih ditekankan agar peserta menjadi pemilih yang merdeka. Merdeka dari politik uang dan merdeka dari tekanan. Sehingga secara psikologis mereka bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik. Pasca kegiatan ini diharapkan mereka menjadi agen di lingkungannya untuk menyebarluaskan menolak politik uang.
Pengamat politik, Warjan SPd SH MPd, berpendapat pelanggaran yang mungkin paling krusial dalam penyelenggaraan Pemilu, termasuk Pilbup di Kebumen, adalah politik uang. Semestinya praktik politik uang semakin berkurang, karena jumlah pengawas pemilu semakin bertambah hingga pengawas desa, bahkan pengawas Tempat Pemungutan Suara. (eru)