Tersipu Malu Peroleh Tawaran Menikah, Padahal akan Dibiayai Anggota DPR RI

Jangan sekali-kali datang ke rumah anggota dewan bawa oleh-oleh.

Tersipu Malu Peroleh Tawaran Menikah, Padahal akan Dibiayai Anggota DPR RI
Perempuan tersipu malu saat menerima tawaran menikah dari anggota DPR RI, Sukamto. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Cuaca panas siang itu, Minggu (8/10/2023), sedikit berkurang oleh suasana keriangan dan canda tawa. Ini bermula tatkala anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sukamto, menyapa para janda.

Kemeriahan dan keakraban ini merupakan bagian dari kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH.

Kegiatan ini diselenggarakan Badan POM bersama Komisi IX DPR RI di Balai RW Kregan Pucung Tamanmartani Kalasan Sleman.

“Siapa di sini yang janda? Silakan maju,” ujar Sukamto.

Beberapa perempuan beranjak dari tempat duduknya.

Semua pada akhirnya berdiri di depan.

ARTIKEL LAINNYA: Bersama Badan POM, Anggota DPR RI Sukamto Beri Edukasi Cara Cerdas Pilih Obat dan Makanan

Berikutnya, Sukamto mengundang para duda.

Jadilah mereka barisan yang berhadap-hadapan. Sukamto berada di tengah-tengah mereka lantas menanyai satu per satu.

“Adakah yang bersedia menikah?

Tidak ada satu pun jawaban yang keluar.

“Siapa yang mau saya beri Rp 2 juta?”

Tawaran itu dinaikkan nominalnya. Belum juga ada jawaban.

 “Kenapa kamu masih cantik begini kok menjadi janda?” tanya Sukamto kepada seorang di antara mereka yang langsung disambut tawa seluruh peserta kegiatan itu.

Sambil bergurau, pertanyaan lain diberikan kepada seorang duda.

“Kenapa kamu menjadi duda? Apakah kamu tidak bisa….?”

ARTIKEL LAINNYA: Anggota DPRD Klaten Prihatin Ada KPM Jual Beras Bantuan

Sukamto lantas menunjukkan jari telunjuknya, sedikit menggerak-gerakannya.

Tawa pecah menggelar.

Dengan santainya pria itu menjawab.

“Ditinggal lunga…”

Tawa semakin membahana.

Berbeda dengan sebagian duda yang sepertinya terlihat masih menyimpan semangat begitu mendengar kata menikah apalagi gratis serta dapat uang jutaan rupiah, sebaliknya para janda itu justru malu-malu.

Awalnya, sebagian dari perempuan itu sekadar menutupi mulutnya dengan jari jemarinya.

Lama-lama menutup wajahnya pakai kerudung, kemudian berdiri agak memiringkan tubuhnya, nggleyot pada tiang bangunan Balai RW (Rukun Warga).

Sampai tawaran terakhir, tidak satu pun yang bersedia.

Sebagai gantinya, Sukamto lantas memberi mereka lembaran-lembaran kertas serbaguna yang bisa digunakan berbelanja apa saja.

ARTIKEL LAINNYA: Dari Titik Nol Yogyakarta FPMI DIY Gaungkan Pemilu Damai dan Berintegritas

Dalam setiap kegiatan seperti itu, politisi senior yang pernah tiga periode atau 15 tahun menjadi anggota DPRD DIY dengan perolehan suara melebihi hitungan satu kursi itu berpesan, jangan sekali-kali datang ke rumah anggota dewan bawa oleh-oleh.

“Ada yang datang ke rumah saya bawa oleh-oleh, pasti saya kembalikan, haram hukumnya bagi saya,” ungkapnya.

Jika mengalami kesulitan, lanjut dia, warga justru harus meminta pertolongan kepada lurah, camat, bupati/walikota dan anggota dewan.

“Masyarakat jika datang ke rumah lurah, bupati, anggota DPR, jangan membawa dan memberikan sesuatu tapi mintalah kepada mereka,” ujar pensiunan anggota Polri itu.

Tugas dan fungsi semua anggota dewan adalah membawa aspirasi dan menyejahterakan masyarakat.

“Kalau saya bawa program ke daerah, jika ada yang memberi saya, itu penghinaan namanya. Kalau merasa dipilih oleh rakyat maka harus mengerti rakyat,” tandasnya.

ARTIKEL LAINNYA: Digelar Gandok Festival 2023, Dukung Perempuan Lebih Produktif

Baginya, tugas sebagai seorang wakil rakyat adalah melayani masyarakat apalagi kepada mereka yang kurang beruntung.

Pernah suatu ketika Sukamto mendapati ada keluarga yang beberapa hari kesulitan makan karena memang tidak punya beras sama sekali.

Dia akhirnya menugaskan seseorang mengirim beras kepada keluarga itu. “Tugas saya adalah apa kehendak rakyat dan apa yang saya bisa saya kerjakan,” tandasnya.

Pada Pemilu 2024, anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) DIY itu ditugaskan oleh pusat untuk maju lagi melalui Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah meliputi Klaten, Sukoharjo, Solo dan Boyolali.

Namun, kepastian apakah akan pindah daerah pemilihan (dapil) masih menunggu ditetapkannya daftar calon tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada saat yang bersamaan Sukamto memperoleh penugasan dari DPP PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin, untuk menjadi  calon bupati Sleman. (*)