Anggota DPRD Klaten Prihatin Ada KPM Jual Beras Bantuan
Ini kan bantuan pemerintah, berasnya juga bagus.
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional Republik Indonesia menyalurkan bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) selama tiga bulan ke depan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Bantuan beras 10 kilogram per KPM yang penyaluran pertamanya sudah dilaksanakan bulan September 2023 oleh Bulog di kantor desa masing-masing, benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. Sedangkan bantuan untuk bulan Oktober dan November 2023 dijadwalkan disalurkan dalam waktu dekat ini.
Namun, niat baik pemerintah menyalurkan bantuan pangan di tengah situasi yang sulit ini justru disalahgunakan oleh KPM. Diduga, bantuan beras yang diterima bukannya dikonsumsi oleh penerima, melainkan dijual lagi kepada orang lain.
Di Pasar Gabus Jatinom Klaten, misalnya, pedagang beras ada yang mengaku dirinya membeli beras dari warga penerima bantuan pangan dengan harga Rp 10 ribu per kilogram dan dijual lagi seharga Rp 11 ribu per kilogram.
Pedagang yang keberatan namanya disebutkan itu terpaksa membelinya karena yang bersangkutan membutuhkan lauk pauk.
ARTIKEL LAINNYA: Bersama Badan POM, Anggota DPR RI Sukamto Beri Edukasi Cara Cerdas Pilih Obat dan Makanan
Pedagang itu menambahkan sebenarnya bantuan beras sembako itu dilarang dijual lagi. Tapi penerima bantuan sudah banyak yang punya beras sendiri.
Pedagang sembako di wilayah Kecamatan Karanganom juga ada yang membeli beras itu beberapa bungkus yang masih utuh dan siap dijual lagi. "Ada yang menjual, ya saya beli,” ujarnya.
Ketua Komisi 4 DPRD Klaten, Edy Sasongko, merasa prihatin jika ada beras bantuan pemerintah tidak dikonsumsi oleh KPM melainkan dijual lagi kepada orang lain.
"Dari awal sudah saya sampaikan agar bantuan beras itu dikonsumsi dan jangan dijual. Ini kan bantuan pemerintah, berasnya juga bagus," ujarnya.
Politisi dari PDI Perjuangan itu menambahkan, pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional menyalurkan bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah (CBP) dengan tujuan untuk membantu masyarakat di masa emergency.
ARTIKEL LAINNYA: Kayu Cengkeh Menjadi Bahan Barang Kerajinan Bernilai Jual Tinggi
Penyaluran dilakukan, pertama karena dampak El Nino di mana petani tidak bisa menanam padi, dan kedua harga beras terus melonjak.
PDI Perjuangan, kata dia, konsens terhadap kedaulatan pangan. Karenanya, pada saat penyaluran beberapa waktu lalu pihaknya berkepentingan untuk menyaksikan langsung kondisi di lapangan dengan maksud agar bantuan benar-benar tepat kualitas, tepat waktu dan tepat sasaran.
Retno, pejabat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten yang menangani penyaluran bantuan pangan tersebut menegaskan bantuan pangan CBP yang diterima oleh KPM dilarang dijual lagi kepada orang lain.
Pimpinan gudang Bulog Meger Ceper Klaten, Syamsul, mengatakan terkait bantuan beras CBP tersebut pihaknya menyalurkan bantuan hanya sampai KPM. Ketika bantuan sudah diterima, sepenuhnya menjadi haknya KPM. (*)