Ternak Luar Daerah Dilarang Masuk, Penyebab Sepinya Pasar Hewan Klaten

Ternak Luar Daerah Dilarang Masuk, Penyebab Sepinya Pasar Hewan Klaten

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah membuka beroperasinya seluruh pasar hewan sejak Rabu (29/6/2022), namun aktivitas pedagang hewan di sejumlah pasar hewan belum efektif. Penyebabnya, karena ternak dari luar daerah dilarang masuk Klaten.

Larangan itu memang kebijakan yang dilematis. Pada satu sisi kebijakan itu harus didukung untuk mencegah penularan virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), namun pada sisi lain ternak yang selama ini masuk pasar hewan di Klaten banyak dari luar daerah.

Akibatnya, ketika yang diperbolehkan masuk hanya ternak dari lokal Klaten saja maka kondisi pasar menjadi sepi dan retribusi sektor pasar sebagai salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun dipastikan turun. Seperti yang terjadi saat pasaran di Pasar Plumbon Desa Belang Wetan Kecamatan Klaten Utara, Kamis (30/6/2022).

Pasar Plumbon adalah pasar milik Pemkab Klaten yang pasarannya setiap Kliwon dan Pahing. Pasar yang terletak di pinggir jalan raya Jogja-Solo ini saat kondisi normal didominasi oleh pedagang kambing, burung dan lain sebagainya.

Sebelum ada wabah PMK pada ternak, populasi kambing yang masuk pasar ini hampir separuh dari luar Klaten, seperti Boyolali, Mojosongo dan lainnya.

Ketika Pemkab Klaten melarang ternak dari luar daerah masuk pasar hewan di Klaten maka tidak bisa dipungkiri kondisi pasar pun sepi dan transaksi jual beli ikut sepi.

Priyono, salah seorang pedagang kambing yang ditemui di pasar hewan Plumbon Klaten Utara, menceritakan dirinya yang tinggal di Desa Pepe Kecamatan Ngawen Klaten membawa 19 ekor kambing ke pasar hewan Plumbon. Menggunakan mobil pikap dia berharap bisa menjual beberapa ekor kambing yang dibawa.

Kenyataan berkata lain, kambing yang dibawa hanya laku terjual dua ekor saja. Kambing yang tidak laku harus dibawa pulang lagi. Selain di Pasar Plumbon, dirinya juga berjualan di pasar hewan Jatinom saat pasaran Legi. Lagi-lagi, saat pasaran Legi hari Rabu (29/6/2022) juga sepi. "Bawa 19 ekor  dan laku dua ekor saja," kata Priyono kepada koranbernas.id di pasar Plumbon.

Saat ditanya berapa harga kambing miliknya? Priyono menjawab beda-beda. Ada yang per ekornya Rp 2,5 juta dan ada juga yang Rp 2 juta-an per ekor. Kata dia, dua ekor kambing yang laku terjual Rp 5,1 juta.

Karena sepinya kondisi pasar hewan Plumbon membuat Priyono juga terpaksa pulang lebih awal. Itu juga dilakukan oleh pedagang yang lain. "Pasarnya sepi sekali. Yang jualan juga sedikit," ujarnya seraya bersiap-siap meninggalkan pasar.

Kepala Pasar Srago, Agus Setiyono, saat dihubungi melalui telepon mengatakan kambing yang masuk pasar hewan Plumbon hampir separuh berasal dari wilayah utara seperti Mojosongo, Boyolali dan Singosari.

Karenanya, ketika ada SOP (Standar Operasional Prosedur) pembukaan pasar hewan di mana hewan dari luar tidak boleh masuk pasar hewan Klaten, maka kondisi pasar menjadi sepi.

Sebelumnya, dampak dari larangan masuk ternak dari luar daerah juga terjadi di pasar hewan Prambanan, Rabu (29/6/2022). (*)