Terjadi Lonjakan Penumpang KAI Commuter Selama Nataru di Yogyakarta
KAI Commuter telah mengerahkan 208 petugas keamanan dan mengoperasikan CCTV Analytic.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI Commuter memperkirakan terjadi lonjakan signifikan penumpang sebesar 16,94 persen selama masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di wilayah Yogyakarta.
Total volume penumpang diprediksi mencapai 617.770 orang, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 528.284 penumpang.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, mengungkapkan peningkatan terbesar terjadi pada rute Yogya-Palur yang diproyeksikan naik 18,28 persen dengan total 554.844 penumpang.
"Untuk Commuter Line Prameks, kami memperkirakan kenaikan 6,32 persen dengan total 62.926 penumpang," ujarnya saat temu media, Senin (30/12/2024).
Peningkatan fasilitas
Mengantisipasi lonjakan penumpang, KAI Commuter telah mengerahkan 208 petugas keamanan dan mengoperasikan CCTV Analytic untuk mengawasi keamanan operasional di stasiun maupun di dalam kereta. Perusahaan juga telah melakukan sejumlah peningkatan fasilitas di enam stasiun utama.
"Kami telah menambah fasilitas layanan, termasuk memperluas hall stasiun, ruang tunggu dan musala di Stasiun Yogyakarta, Solo Balapan, Palur, Ceper, Srowot dan Maguwo," jelas Asdo.
Khusus untuk Stasiun Delanggu, pihaknya bahkan telah memperpanjang peron untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang.
Data KAI Commuter menunjukkan, pada akhir pekan dan hari libur Nataru, rute Yogya-Palur diperkirakan melayani rata-rata 29.619 penumpang per hari, naik 11 persen dari November 2024. Sementara Commuter Line Prameks diprediksi melayani 3.134 penumpang, meningkat 12 persen dari bulan sebelumnya.
Mengalami kenaikan
Pada hari kerja, volume penumpang Yogya-Palur diproyeksikan mencapai 27.576 orang atau naik 33 persen dibanding November 2024. Adapun rute Prameks akan mengalami kenaikan 27 persen dengan rata-rata 2.963 penumpang per hari.
Untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, KAI Commuter juga mengumumkan penerapan sistem pembayaran terintegrasi First Mile – Middle Mile – Last Mile.
Sistem ini memungkinkan penumpang membayar tarif perjalanan secara bundling untuk moda transportasi sebelum dan sesudah menggunakan Commuter Line.
"Inovasi ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan pelayanan dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi masyarakat," kata Asdo. (*)