Tak Sejengkal Tanah pun Dibiarkan Tanpa Tanaman

Tak Sejengkal Tanah pun Dibiarkan Tanpa Tanaman

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kawasan RW 5 Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede Yogyakarta semakin hijau. Hampir tidak ada sejengkal tanah pun dibiarkan tanpa tanaman. Meski kawasan padat penduduk, namun gang-gang kecil dipenuhi tanaman.

Memang ada tempat terbuka, satu di antaranya berupa lapangan bulu tangkis, itu pun dimanfaatkan oleh Kelompok Tani "Maju Makmur". Pinggir lapangan dipenuhi aneka tanaman tumbuh subur lagi makmur.

Sejak pekan lalu kelompok tersebut terus berbenah. Usai menyabet Juara 1 Kebun Hati PKK Kota Yogyakarta, kelompok ini dipersiapkan maju lomba tingkat nasional mewakili DIY.

Gusti Bendara Kanjeng Raden Ayu (GBKRAy) Paku Alam X bersama Tim Penggerak PKK DIY, Rabu (11/3/2020), meninjau ke sana. Dia menyerahkan 100 bibit nangka, sirsat, klengkeng, stroberi dan jambu air madu Deli sekaligus dalam rangka Gerakan Menanam Pohon.

“Beliau juga meninjau sepetak lahan kosong yang dipersiapkan untuk kebun Lumbung Mataraman," kata Gandung, Ketua Kelompok Tani "Maju Makmur" didampingi Reny Yuli Wijaya salah seorang pengurus, Minggu (15/3/2020), di tempat pembibitan.

Istri dari Wakil Gubernur DIY tersebut berpesan agar di lahan Lumbung Mataraman ditanami bahan pangan pengganti beras.

Guna menyiapkan pertanian berkonsep Lumbung Mataraman, kelompok ini menerima bantuan Rp 25 juta untuk bibit, sarana produksi pertanian, pemeliharaan dan kelengkapan.

Penanaman pohon di kebun Maju Makmur. (istimewa)

Labu botol

Di antara bibit tanaman yang dipersiapkan adalah labu botol yang tumbuh subur di lahan sempit milik ketua RT. "Sebagian sudah ditanam, antara lain di gang masuk kebun Maju Makmur. Sebelah timur jalan Lapangan Karang itu sudah subur," kata Reny.

Melalui pemeliharaan yang baik diharapkan tiga bulan sudah berbunga dan berbuah. Diperkirakan Juli mendatang saat lomba tingkat nasional berlangsung, pohon labu botol yang buahnya berwarna oranye berbentuk seperti pin bowling itu sudah bergelantungan menarik hati.

Kenapa dipilih labu botol, selain karena perawatannya mudah, masa berbuah juga relatif pendek. Kandungan gizinya tinggi dan bernilai ekonomis tinggi. Labu botol itu melengkapi puluhan jenis tanaman sayuran, buah-buahan, obat-obatan yang sudah tertata rapi.

Sedang tanaman nangka diharapkan menjadi ikon lantaran Yogyakarta dikenal sebagai Kota Gudeg dengan bahan dasar buah nangka muda atau gori.

Pada kesempatan itu dilakukan pelatihan peternakan ayam, lele dan hortikultura. Dengan demikian di kawasan itu terdapat tiga lahan terbuka termasuk Lumbung Mataraman yang menjadi sentra kebun warga. Di rumah pun semua warga punya aneka tanaman ekonomis produktif.

Kelompok tersebut berangotakan 28 orang yang secara bergilir bertugas piket menyirami tanaman, menjaga kebersihan dan membasmi hama tanaman yang mungkin muncul.

Dengan piket rutin, tanaman selalu terjaga tingkat kesuburannya. "Bahkan banyak yang ikut datang di luar hari piket karena senang bertemu dengan warga sebagai ajang silaturahim," kata Gandung.

GKBRAy Paku Alam X foto bersama kelompok tani. (istimewa)

Kirim proposal

Melihat keberhasilan dan kekompakan, kegiatan ini memotivasi warga lainnya untuk bergabung. "Ada tambahan 10 anggota lagi," kata Reny.

Untuk maju ke lomba tingkat nasional, kelompok Hati PKK Prenggan sudah mengirimkan profil kelompok ke pusat. Melalui buku profil tersebut panitia pusat akan melakukan evaluasi dan menetapkan provinsi yang akan dinilai langsung ke lapangan.

Konon terdapat enam provinsi yang terpilih untuk dinilai langsung. "Mudah-mudahan kami termasuk yang akan terpilih," kata Reny penuh harap. (sol)