Survey PKB: Popularitas dan Elektabilitas Heroe Poerwadi Teratas

Survey PKB: Popularitas dan Elektabilitas Heroe Poerwadi Teratas
Solihul Hadi memberikan penjelasan terkait paparan hasil penelitian di UGM. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTAMenjelang pendaftaran pasangan calon walikota dan wakil walikota Jogja Agustus mendatang, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Jogja melakukan survey elektabilitas. Survey ini dilakukan untuk mengetahui peta dukungan dan popularitas dari nama-nama yang dimungkinkan maju dalam kontestasi politik pada 27 November 2024 mendatang.

Ketua DPC PKB Kota Jogja, Solihul Hadi menjelaskan, survey tersebut bagian dari upaya partainya untuk menjaring calon kepala daerah yang akan diusung. Baginya, hasil survey akan mempengaruhi arah dukungan partai bintang sembilan itu dalam pilkada serentak.

Pria yang berhasil lolos dalam Pileg sebagai calon anggota DPRD Kota Jogja ini  menyebut bekerjasama dengan Abhipraya Indonesia Consultant (AIC) sebagai pelaksana survey.

Dalam survey, suara warga Nahdliyyin yang memilih calon walikota Heru Purwadi ada 21,82 persen.

Kami tidak gegabah dalam menentukan siapa calon (walikota) yang akan diusung dalam pilkada, jangan sampai salah, ungkapnya, Rabu (26/6/2024).

Lebih lanjut, survey tersebut dilaksanakan dengan metode purposive random sampling melibatkan 660 responden. Seluruhnya tersebar secara proposional di 14 kecamatan dan 45 kalurahan. Sehingga menurutnya margin of error dari survey yang dilakukan pada 30 Mei hingga 2 Juni 2024 itu hanya di angka 4 persen.

Dua hal terpenting dari hasil survey yang didapatkan, adalah terkait dengan popularitas dan elektabilitas dari nama-nama yang muncul dan dikabarkan maju sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota Jogja.

Memang dari hasilnya, masih didominasi oleh nama-nama yang sebelumnya sudah muncul dan dikabarkan maju pilkada, imbuhnya.

Solihul Hadi menyebut, tokoh paling populer menurut hasil survey adalah Heroe Poerwadi. Mantan wakil walikota Jogja itu dikenal oleh 91,21 persen warga. Kemudian berurutan di bawahnya adalah mantan PJ Walikota Jogja, Singgih Raharjo dan anggota DPD RI, M Afnan Hadikusumo. Popularitas keduanya mencapai 78,4 persen dan 62,27 persen.

Sementara pada urutan popularitas keempat dan kelima, muncul nama Danang Rudyatmoko dan Imam Priyono Dwi Putranto. Popularitas Ketua DPRD Kota Jogja dan mantan Wakil Walikota Jogja 2011-2016 itu mencapai 49,39 persen dan 44,39 persen.

Dalam survey tertutup calon walikota dan wakil walikota tersebut, elektabilitas Heroe Poerwadi berbanding lurus dengan popularitasnya. Heroe berada pada puncak elektabilitas yang mencapai 52,73 persen sebagai kandidat calon walikota.

M Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo masih menempati urutan kedua dan dan ketiga dengan 20,76 persen dan 11,52 persen.

Berbeda dengan hasil survey tertutup elektabilitas wakil walikota. Sebagai wakil walikota, Singgih Raharjo menempati urutan tertinggi mencapai 21,06 persen.

Disusul pada posisi kedua dan ketiga survey elektabilitas wakil walikota yakni M Afnan Hadikusumo (13,64%) serta salah satu anggota DPRD DIY, Eko Suwanto (9,24%).

Dari survey yang dilakukannya, Solihul Hadi juga menjaring sejumlah permasalahan yang dirasakan sebagian besar warga Kota Jogja. Diantaranya terkait pengelolaan sampah, kesenjangan pendapatan atau kemiskinan, dan lapangan pekerjaan. (*)