Sulthan Fadhil Syahbal Suarakan Pesan Moral untuk Negeri Lewat Single Barunya

Sulthan Fadhil Syahbal Suarakan Pesan Moral untuk Negeri Lewat Single Barunya

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Purworejo patut berbangga memiliki musisi berbakat. Dia adalah Sulthan Fadhil Syahbal. Selain dianugerahi suara emas yang berkarakter, bocah berusia 10 tahun ini juga mampu melantunkan hafalan Al Quran dengan tajwid yang benar. 

Melihat kemampuan pelajar kelas IV SD Purworejo itu, seorang pencipta lagu, Fikri Amrilah, akhirnya memilihnya untuk membawakan lagu berjudul Senyum untuk Negeri.

Pada Sabtu (5/9/2020) di Sulthan Cafe & Eatrey yang tidak lain milik orang tuanya, Sulthan juga me-launching lagu Senyum Negeri Kecil (SNK) karya Fikri Amrilah. 

Lagu SNK berdurasi 5 menit 25 detik itu di-upload di channel youtube Sulthan Fadhil Official. Dalam waktu tidak terlalu lama sudah meraup ratusan subscriber dan ditonton ribuan pasang mata.

Video klip lagu itu mengambil seting seputar lingkungan Sulthan Cafe & Eatery dengan latar belakang bangunan heritage.

Lagunya dibuka dengan intro melodi gitar elektrik disusul wajah manis Sulthan dari balik jendela, lalu terdengar suara merdu Sulthan. SNK adalah sebuah lagu tentang harmonisasi dan toleransi antar umat beragama.

Putra pemilik Sulthan Cafe & Eatery tersebut memiliki segudang prestasi. Bidang apapun dia geluti dan rata-rata berhasil maksimal.

Sulthan merupakan anak kedua dari pasangan Fadhil Ali Syahbal dan Sulistyo Setyowati. Selain bermusik dia juga hobi basket dan Taekwondo.

“Saya suka menggebuk dram dan sekarang lagi belajar memetik gitar. Untuk mengasah kemampuan vokal, saya juga les vokal ke Pak Yos dan Mbak Riska,” ujarnya saat ditemui koranbernas.id di Sulthan Cafe & Eatery Jalan Urip Sumoharjo Purworejo, Jumat (11/9/2020). Dia terlihat supel dan murah senyum.

Sukses meluncurkan single terbarunya Senyum Negeri Kecil bocah cerdas itu kini disibukkan promo, wawancara dengan media serta persiapan meluncurkan single keduanya.

Bersama teman-teman sekolahnya Sulthan membentuk band diberi nama Nike, untuk menambah skill dan jam terbang yang sudah mulai dirintis.

Soal urusan dunia tarik suara, Sulthan juga berusaha nguri-uri seni budaya lokal seperti macapat, bahkan pernah mengikuti lomba macapat mewakili sekolah.

Bakat seni Sulthan turun dari sang ayah yang akrab disapa Adhing. Kebetulan dia juga seorang musisi bahkan tanpa sengaja membuka sekolah musik.

“Dulu sering banyak anak yang meminta dilatih menggebuk dram, sekalian saja saya buka sekolah musik di kediaman saya di Jalan Pramuka Purworejo,” kata Adhing.


Sulthan Fadhil Syahbal unjuk kebolehan memetik gitar di Sulthan Cafe & Eatery. (w asmani/koranbernas.id) 

Bintang baru

Kehadiran Sulthan dengan suara berkarakternya di blantika musik Indonesia tentu saja patut diacungi jempol. Warga Purworejo patut bangga memiliki bintang baru di dunia tarik suara.

Sulistyo Setyowati yang turut mendampingi putranya mengatakan Sulthan dikenal anak yang aktif. Sebagai seorang ibu, Lis, sapaan akrabnya, membuat kegiatan yang bermanfaat untuk buah hatinya itu.

“Jadwal Sulthan sebelum pandemi, sehabis pulang sekolah tidur sampai jam 15:00 kemudian dilanjutkan les matematika, sempoa dan pelajaran lainnya. Setiap hari Sulthan dan juga kakaknya Habibi wajib mengaji hafalan dan Al Quran,” jelas Lis.

Pada masa pandemi setelah mengerjakan tugas sekolah, Sulthan sering menghabiskan waktu di studio mininya di rumah Jalan Pramuka Purworejo.

Menurut Lis, Sulthan setiap harinya wajib ngaji hafalan dengan tajwid. Di depan koranbernas.id, Sulthan juga unjuk kebolehan mengaji hafalan. “Saat ini karena Kakak Habibi di rumah, maka kakak yang akan memperhatikan tajwid saat Sulthan ngaji,” jelas Lis.

Sulthan yang lahir pada 29 November 2010 tersebut beberapa kali tampil sebagai juara Taekwondo. “Kejuaraan Taekwondo di Malang Juara 1 dan kejuaraan Taekwondo di Jakarta mendapatkan juara 2. Prestasi sekolah juga bagus, nilai terendah 8,7 selebihnya nilai Sulthan 9 dan 10,” papar Lis.

Lis menerapkan Sulthan hanya boleh pegang handphone saat weekend saja. “Setelah dram dia lagi mau les gitar juga,” kata dia.


Sulthan Fadhil Syahbal bersama kedua orang tuanya. (w asmani/koranbernas.id)

Suarakan toleransi

Fikri Amrilah sang pemilik lagu Senyum Negeri Kecil menjelaskan lagu itu dibuat Agustus 2017. “Saya cukup lama melakukan pencarian penyanyi, banyak pemilik suara bagus namun tidak berkarakter. Pas main ke sini (Sulthan Cafe and Eatery), saya main gitar dan Sulthan nyanyi, dari situ saya tahu Sulthan memiliki suara berkarakter,” ungkap Fikri.

Menurut Fikri, pemilik suara bagus banyak tapi yang berkarakter sedikit. “Saya langsung tertarik saat nge-jamz bareng, ini anak suaranya beda dan berkarakter,” ujarnya kepada koranbernas.id.

Fikri yang lama malang melintang berkarya menggubah lagu lantas menyodorkan materi lagu yang berisi pesan moral serta kehidupan penuh nilai toleransi kepada Sulthan.

Lagu tersebut bercerita tradisi akulturasi budaya di Desa Hargorojo sebuah desa kecil di Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo.

Pada bulan Ramadan, saat umat muslim melakukan ibadah puasa, mereka selalu melakukan buka bersama. Menu buka puasa yang menyiapkan adalah kaum non-muslim dari ngliwet hingga lauk pauknya. “Saya sudah mengamati beberapa kali pas ke sana. Memang seperti itu,” kata Fikri.

Menurut dia, Indonesia sebagai negeri besar harus mencontoh negeri kecil yaitu Desa Hargorojo sebuah desa di Kecamatan Bagelen Purworejo.

Kehidupan di desa itulah yang menginspirasi lagu berjudul Senyum Negeri Kecil menjadi single album perdana disuarakan oleh Sulthan. Nyaris tidak ada kesulitan yang berarti buat Sulthan saat mempelajari materi lagu bagus tersebut.

Serangkaian proses rekaman pun digelar di Kota Cepu ditangani sang empu di bidang recording. “Kami percayakan proses recording pada yang ahli dibidangnya, yakni Mas Rio, seorang yang ahli yang pernah terlibat pada proses recording band populer Geisha,” tambah Fikri.

Tidak lama lagi pihaknya akan meluncurkan single kedua dengan judul Terluka. “Single kedua tidak bisa dengan deadline karena penyanyinya adalah anak,” tambahnya.

Fikri menyatakan bagi yang ingin menyaksikan penampilan Sulthan, pada 25 September 2020 pemilik suara merdu itu siap menghibur dengan iringan akustik. (*)