Sosialisasi Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo Mulai Dilakukan

Sosialisasi Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo Mulai Dilakukan

KORANBERNAS.ID -- Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Provinsi DIY mengadakan sosialisasi perdana Rencana Pengadaan Tanah untuk pembangunan jalan tol Jogja-Solo di Aula Lantai III Setda Kabupaten Sleman, Senin (18/11/2019). Sosialisasi dipimpin Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Provinsi DIY, Krido Suprayitno serta Wijayanto Kepala PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Jogja Solo, jajaran Dispertaru DIY, Dinas Perhubungan DIY, Dinas Pertanian DIY serta tim dari Provinsi DIY.

Sekda Sleman, Sumadi, juga ikut mendampingi dalam kegiatan ini beserta jajaran Assekda serta SKPD Kabupaten Sleman, Camat dan Kades terdampak.

Menurut Krido, kegiatan ini menjadi tahap awal dari persiapan pembangunan jalan tol Jogja-Solo yang akan melintasi 8 kecamatan dan 20 desa di wilayah Kabupaten Sleman. Daerah yang akan dilintasi itu adalah desa Bokoharjo (Kecamatan Prambanan), lalu desa Tamanmartni, Desa Tirtomartani dan desa Purwomartani di Kecamatan Kalasan. Sedangkan Kecamatan Depok melewati desa Maguwoharjo Desa Caturtunggal dan desa Condongcatur.

Berikutnya adalah Desa Sariharjo di Kecamatan Ngaglik. Kemudian Desa Sinduadi, Sendangadi, Tlogoadi dan Tirtoadi di Kecamatan Mlati. Lalu, Desa Banyurejo, Desa Tambakrejo, dan Sumberejo di Kecamatan Tempel. Kemudian Desa Magokaton, Margodadi dan Margomulyo di Kecamatan Seyegan.

Dalam sosialisasi ini juga dibagikan data hasil pemetaan yang dilakukan oleh tim Persiapan DIY kepada Kepala Desa yang wilayahnya dilewati oleh proyek jalan tol yang digunakan untuk pendataan awal dan selanjutnya akan dilakukan konsultasi publlik ke desa-desa dengan mengundang warga yang terkena jalur tol.

Tim persiapan ini dijadwalkan akan bekerja sampai bulan Februari 2020 sampai dengan keluarnya Ijin Penetapan Lokasi (IPL) dari Gubernur DIY.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, menyambut baik sosialisasi ini untuk menyamakan persepsi diantara para pejabat Sleman bagi keberhasilan proyek pembangunan jalan tol. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menghilangkan isu-isu yang berkembang di masyarakat yang sumbernya tidak jelas dan justru membingungkan. Masyarakat juga perlu tahu adanya proyek jalan tol ini sehingga mereka juga diharapkan turut mendukung pelaksanaan proyek. (eru)