Sidang Pantuhir Bukan Semata-mata Seremonial

Sidang Pantuhir Bukan Semata-mata Seremonial

KORANBERNAS.ID -- Sidang Pantuhir seleksi calon calon Taruna, Pa PK, Bintara dan Tamtama merupakan agenda rutin. Sidang tersebut bukan semata-mata sebagai kegiatan seremonial, tetapi lebih pada memilih calon prajurit yang memiliki potensi, jati diri dan unggul.

Dengan begitu, mereka yang terpilih nantinya akan benar-benar menjadi prajurit TNI AD pilihan yang akan mengabdikan diri kepada bangsa dan negara Republik Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi SE MM  pada Sidang Pantuhir Calon Tamtama Prajurit Karier Gelombang II TA 2019 Panda IV/Diponegoro di Gedung Pertemuan A Yani Makorem 071/Wijayakusuma Sokaraja Banyumas, Selasa (29/10/2019).

Kepada seluruh Panitia, Pangdam menekankan seleksi harus sesuai dengan ketentuan yaitu jujur, obyektif dan profesional.

“Semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik sesuai dengan proses seleksi”, tegasnya.

Menurut Pangdam, pada Pantuhir Catam kali ini akan memilih 350 orang dari 398 orang. Selanjutnya mereka yang dinyatakan lulus akan mengikuti seleksi tahap selanjutnya.

“Mereka yang berhasil lolos hingga parade adalah calon-calon pilihan yang telah teruji. Namun karena alokasi yang dibutuhkan terbatas, maka panitia memilih calon prajurit yang benar-benar memiliki potensi, jati diri dan unggul. Tujuannya untuk mendapatkan calon prajurit yang berkualitas dan memenuhi seluruh aspek persyaratan yang ditentukan oleh TNI AD," tambahnya.

Dia menjelaskan, pimpinan TNI AD terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara memilih calon prajurit secara proporsional dan profesional serta transparan.

Proses seleksi dilakukan singkat dan ketat dengan menerapkan sistem gugur. Meski demikian, tetap mengindahkan norma dan aturan-aturan yang berlaku, sehingga akan meminimalisasi terjadinya percaloan yang dilakukan oleh oknum prajurit maupun masyarakat umum yang memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. (iry)