Sering Banjir, Warga Kutu Kembangan Sambut Gembira Proyek Padat Karya

Sering Banjir, Warga Kutu Kembangan Sambut Gembira Proyek Padat Karya
Anggota Fraksi PAN DPRD DIY, Suharwanta, bersama Herry Fahamsyah meninjau proyek padat karya, Jumat (2/6/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Anggota DPRD DIY dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), Suharwanta, didampingi Koordinator Suharwanta Center, Herry Fahamsyah MIP, melakukan monitoring pelaksanaan proyek padat karya bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) APBD DIY 2023 yang dimulai Jumat (2/6/2023).

Monitoring dilakukan di wilayah Kapanewon Bambanglipuro meliputi Tangkilan, Kutu kembangan, Warungpring dan Bregan.

"Dulu tempat kami ini sering banjir kalau hujan. Dengan padat karya berupa pembangunan talud, kami sambut gembira. Dulu saya mikir terus bagaimana mencari solusinya. Alhamdulillah sekarang dapat ini," kata Wagino, Kepala Dukuh Kutu Kembangan kepada koranbernas.id di lokasi.

Sebelum ditalud, parit yang sempat tertimbun lumpur ini dikeruk ulang secara gotong royong. Barulah kemudian tahap pembangunan talud. Diharapkan setelah jadi, manakala hujan turun tidak lagi terkena banjir.

"Dulu memang di sini sering banjir. Semoga setelah ditalud tidak ada permasalahan lagi," kata Suharwanta.

Herry menambahkan pihaknya membuat program dusun binaaan berkelanjutan. Adapun jumlahnya hingga saat ini 65 dusun dengan  150 RT (Rukun Tetangga).

“Kutu Kembangan tiga tahun terakhir mendapat  program satu masjid dan satu mushala masing-masing Rp  25 juta, cor blok jalan  Rp 200 juta dan tahun ini talud Rp 200 juta. Juga ada  peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru. Total selama tiga tahun terakhir kurang lebih Rp 600 juta. Untuk pokir 2024 sudah masuk usulan cor blok jalan senilai 100 juta," terang Herry.

Selama ini untuk alokasi dana desa yang masuk ke dusun rata-rata Rp 30 juta per pedukuhan. "Di Kutu Kembangan ada tujuh RT. Jadi dengan adanya dana aspirasi atau pokir bisa menjadi akselerasi pembangunan di dusun,” jelasnya.

Bayangkan, lanjut dia, dalam tiga tahun mendapat dana kurang lebih Rp 600 juta.  “Itu sama saja sebanding dengan dana desa ke dusun sekitar 20 tahun," kata Herry.

Pokir (pokok-pokok pikiran) merupakan salah satu cara mengalokasikan sumber daya ke dalam APBD melalui peran aktif anggota DPRD sebagai penyambung lidah masyarakat pemilih yang diwakilinya.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti MAP,  mengatakan berdasarkan jadwal, tahap pembangunan fisik Program Padat Karya Infrastruktur yang didanai BKK ini dimulai Jumat (2/6/2023).

Targetnya, kegiatan tersebut selesai Sabtu (24/6/2023).  Total ada 117 titik dengan masing-masing dianggarkan Rp 200 juta dan dikerjakan dua kelompok masyarakat atau 52 orang. (*)