Seniman Mbangun Desa(in)

Seniman <i>Mbangun</i> Desa(in)

PEMERINTAH terus berupaya untuk memberikan stimulan terhadap pengembangan desa wisata. Upaya ini dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Melalui eksistensi desa wisata diharapkan masyarakat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada akhir tahun 2022, jumlah desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta berjumlah 205 desa wisata (http://bappeda.jogjaprov.go.id/). Dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta mencapai 5 juta orang pada akhir Oktober tahun 2022 (Kompas, 24 November 2022), tentu ini merupakan potensi yang luar biasa untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat.

Terkait potensi desa wisata dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, muncul pertanyaan apakah wisatawan luar Yogyakarta atau warga Yogyakarta mengetahui eksistensi desa wisata? Apakah masyarakat mengetahui keindahan alam, produk seni yang dihasilkan dan usaha kecil menengah yang ada di desa wisata?

Eksistensi desa wisata juga memerlukan program promosi dan branding, sehingga semakin dikenal oleh masyarakat. Pengelola desa wisata dapat berkolaborasi dengan lembaga yang kompeten di bidang promosi atau branding dan salah satunya adalah Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) ISI Yogyakarta. Program Studi DKV ISI Yogyakarta memiliki program unggulan yang manfaatnya tidak hanya dinikmati oleh mahasiswa dan pengelola program studi, tetapi juga masyarakat umum. Program tersebut diberi nama “Mbangun Desa(in) ”. Mbangun Desa(in) merupakan program kegiatan Progam Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta yang menerjunkan mahasiswa ke desa-desa wisata. Di desa-desa wisata tersebut, mahasiswa akan mengajarkan kompetensi desain, memanfaatkan media sosial dan web sebagai sarana promosi bagi pelaku desa wisata.

Dengan kompetensi  yang dimiliki, mahasiswa akan mendesain berbagai publikasi untuk materi konten di media sosial dan web sekaligus membuat media sosial dan web sebagai sarana promosi bagi desa wisata. Eksistensi media sosial dan web yang berisi konten promosi dengan desain menarik, diharapkan mampu menarik masyarakat untuk membaca informasi pada konten promosi, sehingga mendorong masyarakat mengakses produk-produk yang ditawarkan desa wisata.

Transfer Pengetahuan

Melalui program Mbangun Desa(in), mahasiswa tidak hanya membuat konten, media sosial dan web sebagai sarana promosi desa wisata. Melalui program ini mahasiswa Program Studi DKV ISI Yogyakarta juga melakukan transfer pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat. Mahasiswa akan mengajarkan bagaimana desain publikasi, media sosial dan web yang menarik. Dengan transfer pengetahuan ini, diharapkan pelaku desa wisata mampu melanjutkan program promosi dan branding yang telah dilakukan.

Proses transfer pengetahuan yang dilakukan mahasiswa akan memberikan gambaran tentang kebutuhan kompetensi yang perlu dipersiapkan mahasiswa, sebelum memasuki dunia kerja. Pasca mengikuti program Mbangun Desa(in) mahasiswa dapat melengkapi dirinya dengan kompetensi yang dibutuhkan. Dengan kata lain program ini juga memberikan manfaat kepada mahasiswa dan Program Studi DKV ISI Yogyakarta.

Peluang Kerja Sama

Program Mbangun Desa(in) merupakan hasil kolaborasi antara Program Studi DKV ISI Yogyakarta dengan Laboratorium Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Program ini dilatarbelakangi kesadaran bersama untuk membantu promosi desa wisata dan UKM di Yogyakarta serta implementasi proyek indenpenden dan magang dalam rangka pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program Studi DKV ISI Yogyakarta senantiasa membuka peluang kerja sama bagi perguruan tinggi lain, badan usaha, lembaga pemerintah dan desa untuk berkolaborasi. Kolaborasi diperlukan untuk menggabungkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan bersama. **

Heri Abi Burachman Hakim, SIP., MIP

Pranata Humas ISI Yogyakarta