Seniman Berjiwa Entrepreneurship

Seniman Berjiwa <i>Entrepreneurship</i>

EKSISTENSI industri kreatif memiliki peran penting dalam pembangunan Ekonomi Indonesia. Pada masa pandemi, peran industri kreatif lebih menonjol sebagai sarana untuk pemulihan ekonomi Indonesia. Industri kreatif mampu menyerap tenaga kerja dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto Nasional.

Data laporan OPUS Ekonomi Kreatif 2020, menunjukkan bahwa kontribusi subsector ekonomi kreatif pada Produk Domestik Bruto nasional mecapai Rp. 1.211 triliun (https://www.kemenparekraf.go.id/).  Di dalam website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga dipublikasikan bahwa Sektor Ekonomi kreatif mampu menyerap hingga 17 juta tenaga kerja. Kedua data tersebut menunjukkan kontribusi industri kreatif dalam membangun ekonomi Indonesia. Serapan tenaga kerja industri ekonomi kreatif juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Industri kreatif merupakan aktivitas ekonomi yang memanfaatkan bakat, kompetensi dan kreativitas yang dimiliki seseorang, sehingga mampu menghasilkan produk ekonomi atau jasa. Industri kreatif terdiri dari berbagai sektor seperti musik, fesyen, kuliner, kerajinan, desain, film dan game.  Pelaku industri kreatif dapat bekerja secara mandiri atau melibatkan sumber daya manusia lainnya untuk bergabung dalam menjalankan aktivitas industri kreatifnya. Dengan kata lain industri kreatif akan menciptakan lapangan kerja baru dan memungkinkan masyarakat sekitar bergabung di dalam industri tersebut.

Sektor industri kreatif seperti musik, kerajinan, film, game dan desain tentu tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi seniman atau kompetensi bidang seni. Seniman di bidang seni rupa, seni pertunjukan dan seni media rekam dapat menjadi tulang punggung dalam pengembangan industri kreatif di tanah air. Dengan kreativitas, imajinasi dan kompetensi yang dimiliki seorang seniman akan mampu menghasilkan pertunjukan dan produk seni lainnya yang memiliki nilai ekonomi.

Untuk  membangun dan terjun ke industri kreatif tidak hanya dibutuhkan kompetensi seni dan para seniman. Seniman juga dituntut untuk memiliki jiwa entrepreneurship. Dengan jiwa entrepreneur seorang seniman akan berani mengambil keputusan untuk membangun usaha sendiri dan memilih tidak bekerja kepada orang lain.

Membangun Entrepreneurship   

Melihat urgensi dari entrepreneurship, perguruan tinggi seni seperti Institut Seni Indonesia Yogyakarta membangun Pusat Pengembangan Karier dan Kewirausaahaan (PPKK) ISI Yogyakarta untuk membangun jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa yang merupakan calon-calon seniman muda. PPKK ISI Yogyakarta menjadi satu-satunya pusat pengembangan karier dan kewirausahaan yang ada di perguruan tinggi negeri seni.

Untuk membangun jiwa entrepreneurship bagi mahasiswa ISI Yogyakarta atau calon seniman-seminan muda, PPKK ISI Yogyakarta menyelenggarakan workshop-workshop motivasi untuk membangun jiwa entrepreneurship. Workshop ini akan menghadirkan akademisi, praktisi atau alumni yang mampu memberikan motivasi kepada mahasiswa ISI Yogyakarta.

PPKK ISI Yogyakarta juga menyelenggarakan kompetisi kewirausahaan bagi mahasiswa ISI Yogyakarta. Melalui kompetisi ini PPKK ISI Yogyakarta akan memberikan dana stimulan bagi mahasiswa untuk membangun usahanya. Dengan dana stimulan ini, diharapkan mahasiswa akan termotivasi untuk membangun usahanya. Dalam program kompetisi ini, PPKK ISI Yogyakarta juga akan melakukan pendampingan dan pembinaan usaha, sehingga usaha yang dilakukan oleh mahasiswa akan terus eksis dan berkembang.

Inkubator Bisnis

Saat ini, ISI Yogyakarta juga telah menandatangani dokumen kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Melalui penandatanganan dokumen tersebut, ISI Yogyakarta akan membangun inkubator bisnis di bidang seni dan budaya dengan dukungan Kementerian Koperasi dan UKM. Inkubator bisnis ini diharapkan mampu membina sivitas akademika ISI Yogyakarta untuk membangun usaha atau industri kreatif.  Dengan kerja sama ini Kementerian Koperasi dan UKM berharap mampu mendorong tumbuhnya seniman-seniman muda yang berjiwa entrepreneurship. Seniman-seniman muda tersebut nanti akan membangun industri kreatif yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berbagai usahaa yang dilakukan oleh ISI Yogyakarta diharapkan akan menghasilkan alumni atau seminan-seniman muda yang berjiwa entrepreneurship. Alumni ISI Yogyakarta tidak hanya memiliki orientasi untuk bekerja pasca lulus kuliah, tetapi dengan kompetensi seninya mampu membangun industri kreatif. Dengan profil alumni yang berjiwa enterpreneurship maka akan tercipta lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja. **

Heri Abi Burachman Hakim, SIP., MIP

Pranata Humas ISI Yogyakarta