Seluruh Peserta Tour de Prambanan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Seluruh Peserta Tour de Prambanan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Kerja sama panitia Tour de Prambanan dengan BPJS Ketenagakerjaan. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN --- Sejumlah 658 peserta dari berbagai daerah di Indonesia ikut ambil bagian memeriahkan event Tour de Prambanan 2023 yang berlangsung Sabtu (14/10/2023). Menariknya, seluruh peserta baik atlet profesional maupun penghobi sepeda dilindungi BPJS Ketenagakerjaan.

Ini disampaikan langsung Kepala BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Teguh Wiyono, saat konferensi pers Tour de Prambanan, Jumat (13/10/2023) sore, di Grand Diamond Hotel Yogyakarta.

“Langkah tepat panitia Tour de Prambanan menggandeng kami BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan terhadap atlet dan peserta mulai dari pendaftaran sampai selesainya kegiatan,” kata Teguh.

Didampingi Ketua Umum Ganefo Olympic Center selaku penyelenggara Tour de Prambanan, Syukron Arif Muttaqin, Race Director Tour de Prambanan, Ferry Harnanto serta perwakilan dari Dinas Pariwisata Sleman, Teguh menyampaikan perlindungan itu terkait dengan risiko apabila terjadi kecelakaan menimpa peserta.

“Mulai dari start sampai selesai apabila ada risiko di jalan, misalnya terjadi crash, maka BPJS Ketenagakerjaan memberikan biaya perawatan sampai sembuh,” jelasnya.

Konferensi pers Tour de Prambanan di di Grand Diamond Hotel Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga menanggung biaya angkut maupun penggunaan ambulans termasuk risiko cacat pun diberikan santunan. Lebih dari itu, selama menjalani perawatan maka penghasilan dari hari yang ditinggalkan itu akan memperoleh ganti.

Meski semua tidak menginginkan terjadi, kata Teguh, jika ada kecelakaan sangat fatal misalnya sampai meninggal dunai maka akan memperoleh santunan Rp 70 juta. Apabila meninggal di rumah setelah mengikut event tersebut akan diberikan santunan Rp 42 juta.

“Kami menyambut baik apabila semua event di DIY melibatkan BPJS Ketenagakerjaan, karena kami ini badan publik nirlaba yang tidak mencari untung,” kata Teguh, sebagaimana amanah undang-undang.

Syukron Arif Muttaqin memberikan respons positif seluruh peserta Tour de Prambanan diasuransikan. “Alhamdulillah tahun ini seluruh peserta dapat asuransi jika ada seuatu yang tidak diinginkan. Semoga lancar dan tidak ada kendala,” kata dia.

ARTIKEL LAINNYA: Jogja Republik Onthel #3, Upaya Mengembalikan Yogyakarta Kota Sepeda

Anggota DPRD DIY dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan Tour de Prambanan kali ini diikuti 658 pesepeda. Lebih dari 70 persennya berasal dari luar DIY bahkan luar Jawa.

Peserta menempuh rute sejauh 111 kilometer melintasi wilayah tiga kabupaten yaitu Sleman, Bantul dan Gunungkidul. “Tahun lalu rute sejauh 128 km. Tahun ini meski berkurang namun medannya lebih menantang. Jalannya cukup berkelok-kelok, lokasinya menarik,” kata dia.

Start dari Lapangan Nandi Candi Prambanan Sleman pukul 06:00, peserta akan singgah pada tiga titik pemberhentian yaitu di Lapangan Kebonagung Bantul, Kecamatan Sanden dan Berbah.

Syukron mengakui peserta tahun ini berkurang -- tahun lalu 1.400 orang – kebetulan ada event yang sama di Banyuwangi. “Tidak masalah, yang penting sport tourism ini menarik peserta datang ke Yogyakarta. Semoga cuaca tidak panas,“ harapnya.

ARTIKEL LAINNYA: Obat Tradisional Mengandung BKO Merusak Ginjal

Menurut dia, Tour de Prambanan tahun ini ada kejutan berupa medali yang cukup menarik serta fasilias yang bergengsi. Inilah yang membedakannya dengan event lain. Ada pula hiburan Gita Anjani, Bintang Pantura.

Ferry Harnanto menambahkan Tour de Prambanan terbagi dua kategori yaitu race dan non-race. Untuk menjadi juara King of Mountain (KOM) dan Queen of Mountain (QOM) peserta menempuh jarak lima kilometer, finish di Rumah Kopi Panggang Gunungkidul.

Baik Syukron maupun Harry serta perwakilan dari Dinas Pariwisata Sleman berharap event serupa tahun depan bisa lebih meriah lagi diikuti peserta lebih banyak lagi.

Selain untuk mempromosikan pariwisata Yogyakarta, yang paling penting adalah semua peserta terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. (*)