Sehari Tembus Dua Meter Mata Bor Rusak, Sulitnya Bikin Sumur di Gunungkidul

Sehari Tembus Dua Meter Mata Bor Rusak, Sulitnya Bikin Sumur di Gunungkidul

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Batuan karst Gunungkidul dikenal sangat keras bahkan sulit ditembus mata bor. Sering terjadi mata bor rusak saat pengebor sumur baru saja menghidupkan mesin untuk menembus bebatuan.

Kesulitan ini dirasakan tim pengebor saat proses pembuatan Sumur Wakaf di Dusun Waduk Desa Salam Kecamatan Patuk. Pengeboran nyatanya tidak berjalan lancar mengingat dusun ini tanahnya didominasi bebatuan keras berwarna hitam.

“Beberapa kali kami harus mengganti mata bor karena rusak saat berusaha menembus bebatuan. Sehari kadang-kadang cuma dapat satu sampai dua meter karena sering kena batu,”  ungkap Widi, tim pengebor Sumur Wakaf.

Melalui kerja keras dari awal Mei hingga akhir Juni silam, akhirnya terwujud satu unit sumur wakaf di dusun tersebut. Kedalamannya 82 meter. Sumber airnya cukup baik. “Saat dicoba dua jam dipompa tanpa berhenti air mengalir tanpa berkurang debitnya,” ungkapnya.

Kepala dusun setempat, Asmuni, mengungkapkan air bersih dari sumur itu akan dimanfaatkan untuk keperluan Masjid Al Jihad, tidak jauh dari lokasi pengeboran. Selebihnya akan dialirkan ke warga padusunan setempat terdiri dari 4 RT dan 167 kepala keluarga (KK).

Saat musim kemarau seperti tahun lalu, Dusun Waduk mengalami kekeringan. Warga kesulitan memperoleh air bersih hingga terpaksa iuran beli air dari truk tangki swasta berkapasitas 5.000 liter.

Ya maklum kebanyakan warga di sini petani tadah hujan, jadi pas tidak ada hujan seperti tahun kemarin itu, warga sini pada gagal panen,” ungkap Asmuni.

Memasuki musim kemarau saat ini segala kebutuhan air di Desa Salam mengandalkan air bersih dari sumur dangkal yang digali dekat sawah sekitar 500 meter sebelah barat permukiman warga.

“Jadi sumurnya itu dangkal hanya tiga meteran, cuma sudah ada airnya. Air resapan itu dimanfaatkan warga menggunakan pipa yang mengalir ke bawah ke rumah-rumah, walaupun saat ini harus diirit biar mencukupi untuk semua warga,” tambah Asmuni.

Dengan adanya sumur wakaf bantuan dari Lembaga Kemanusiaan Global Wakaf - ACT DIY yang diserahkan, Kamis (1/7/2020), warga kini bernafas lega.

Tim Global Wakaf ACT DIY sejak Mei lalu intens melakukan pencairan titik yang memiliki potensi sumber air melimpah di sekitaran Dusun Waduk. Setelah dilakukan pencarian dan musyawarah dengan warga setempat, dipilih titik pengeboran dekat Masjid Al Jihad.

Kharis Pradana selaku Koordinator Program Sumur Wakaf menyampaikan, sumur yang dibangun di Dusun Waduk merupakan sumur wakaf ke-30 yang dibangun Global Wakaf ACT DIY di Gunungkidul dan sekitarnya. Sumur Wakaf serupa saat ini sedang dibangun di Kecamatan Gedangsari.

“Semua Sumur Wakaf yang telah selesai dibangun di Gunungkidul maupun sekitarnya, keseluruhan adalah berkat amanah para pewakif. Semoga semuanya bermanfaat terutama untuk kemudahan akses air bersih masyarakat. Semoga secara perlahan sumur wakaf ini mampu mengurai permasalahan air bersih di Gunungkidul,” kata Kharis. (sol)