Sediakan 1000 Dosis, Pasar Modal Indonesia Dorong Percepatan Vaksinasi di Kulonprogo

Sediakan 1000 Dosis, Pasar Modal Indonesia Dorong Percepatan Vaksinasi di Kulonprogo

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO—Pasar Modal Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia Yogyakarta, ikut mendorong percepatan program vaksinasi Covid-19. Peran mereka dilakukan dengan mengadakan vaksinasi massal di Kapanewon Girimulyo Kulonprogo, menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY dan Komunitas Loro Blonyo.

Rangkaian kegiatan vaksinasi diselenggarakan 17-25 November 2021, dengan target sasaran 1000 masyarakat Girimulyo, dengan jenis vaksin Sinovac. Tujuan utama vaksinasi ini adalah untuk percepatan pencapaian 100 persen masyarakat DIY tervaksin, khususnya di Kabupaten Kulonprogo, sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas dan terciptanya herd immunity di masyarakat.

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia DIY Irfan Noor Riza mengatakan, vaksinasi yang dilakukan di Girimulyo Kulonprogo ini, merupakan bagian dari rangkaian CSR dalam memperingati 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia dengan tema ”Sinergi Pasar Modal bagi Pemulihan Ekonomi”.

“Kami berharap herd immunity segera terwujud, masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal dan roda perekonomian kembali pulih,” kata Irfan sebagaimana rilis yang dikirimkan ke koranbernas.id, Kamis (25/11/2021).

Menurut Irfan, peran pasar modal Indonesia lebih untuk membantu alokasi vaksin dan mendukung pelaksanaan percepatan vaksinasi. Peran dan dukungan pemerintah daerah serta kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi ini yang lebih penting sehingga herd immunity dapat terwujud.

“Kendati telah memasuki PPKM Level 2 di Kabupaten Kulonprogo, upaya pencapaian vaksinasi khususnya vaksinasi dosis satu baru mencapai sekitar 85,1 persen. Kami berupaya membantu percepatannya hingga harapan kami nantinya akan mencapai 100 persen. Selain membuat sentra vaksinasi dosis satu, kami juga memberikan bantuan ratusan APD ke Puskesmas Girimulyo II Kulonprogo,” kata Irfan.

Irfan Noor Riza secara simbolis menyerahkan bantuan APD untuk Puskesmas Girimulyo. (istimewa)

Vaksinasi kata Irfan, sangat diperlukan agar masyarakat memiliki imunitas yang tinggi. Jika semakin banyak masyarakat memiliki imunitas yang baik, maka diharapkan geliat roda perekonomian dalam negeri dapat semakin tumbuh.

Terlebih, DIY menjadi destinasi favorit wisatawan saat masa libur, termasuk libur Natal dan Tahun Baru mendatang. Walaupun ada rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 menjelang liburan Nataru, masih dimungkinkan banyak wisatawan dan masyarakat yang akan pulang kampung ke DIY, termasuk ke wilayah Kulonprogo dan sekitarnya.

“Program vaksinasi, diharapkan mampu membawa ekonomi Indonesia kembali tumbuh akibat hantaman pandemi,” lanjut Irfan.

Direktur KSEI merangkap Ketua Panitia HUT-44 pasar modal Indonesia, Syafruddin menyampaikan, kegiatan di Girimulyo ini merupakan program vaksinasi yang diadakan dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia. Sebelumnya, SRO telah menyelenggarakan program vaksinasi di beberapa wilayah baik di Jawa maupun luar pulau Jawa dengan jumlah lebih dari 245.000 dosis vaksin

Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bahu membahu mendukung kegiatan ini. Hingga akhir tahun 2021, direncanakan 500 ribu akseptor di berbagai daerah dapat dicakup dalam pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan oleh SRO dengan bekerjasama dengan berbagai pihak.

Selain itu, kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-44 tahun pasar modal Indonesia dapat terlaksana dengan dukungan donasi dari para pelaku di industri pasar modal, baik dalam bentuk dana tunai maupun natura. Selain itu, dana CSR juga berasal dari alokasi pendapatan transaksi bursa dan biaya layanan jasa kustodian, yang digalang setiap bulan mulai Agustus hingga Desember 2021.

Pada bulan November, penggalangan dana telah dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 2021. Hingga 15 November 2021 telah terkumpul dana sebesar Rp 59,78 miliar. Dari total dana tersebut, sudah direalisasikan sejumlah Rp34,79 miliar, dengan estimasi dana yang terkumpul berkisar Rp 60 miliar hingga akhir tahun 2021.

“Dengan percepatan dan pemerataan vaksinasi kita harapkan segera terwujud herd immunity. Sehingga pada akhirnya masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal. Dan roda perekonomian kembali berjalan dan pulih kembali seperti sedia kala,” katanya. (*)