Sebelumnya Terbengkalai, Pemdes Bulurejo Olah Kembali Lahan Seluas 80 Hektar
KORANBERNAS.ID, KLATEN--Hama tikus yang menyerang tanaman padi di Desa Bulurejo Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten, membuat petani enggan bertanam di sawahnya. Petani memilih membiarkan lahannya menjadi terbengkalai, karena khawatir serangan hama kembali terjadi.
Banyaknya lahan pertanian yang terbengkalai dan ditumbuhi rumput yang tinggi, mengundang keprihatinan Pemerintah Desa Bulurejo. Dengan didukung petani dan kelompok tani setempat, Pemdes Bulurejo mengajak mereka untuk mengolah kembali lahan yang terbengkalai untuk ditanami padi.
Kepala Desa Bulurejo, Suparman mengatakan, saat ini lahan pertanian di wilayahnya yang kategori terbengkalai seluas 80 hektar. Luasan lahan tersebut menyebar di sejumlah blok.
“Lahan terbengkalai itu karena warga enggan bertanam. Mereka kapok akibat serangan hama tikus. Satu tahun lebih petani tidak panen,” katanya, Kamis (4/7/2024).
Suparman menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengundang petani dan kelompok tani untuk membahas rencana membuka kembali lahan terbengkalai itu.
Dalam pertemuan itu, Pemdes Bulurejo akan memberikan pendampingan melalui pos anggaran ketahanan pangan.
“Desa akan membantu jasa traktor dan benih. Tetapi syaratnya harus mau tanam serentak sebab tujuannya untuk memutus rantai penyebaran hama tikus,” ujarnya.
Dari 80 hektar lahan terbengkalai yang ada di Desa Bulurejo, yang sudah berjalan pengolahannya di Blok B2 seluas 65 petak. Selain itu ada 38 petak lahan di Blok A1 yang sedang direcovery.
Suparman berharap semua lahan terbengkalai di wilayahnya bisa di tanami kembali pada tahun 2024 dan 2025 agar bisa mengembalikan Kecamatan Juwiring sebagai daerah penyangga pangan seperti dulu lagi.
Camat Juwiring, Nindyarini mengapresiasi langkah pemerintah desa di wilayahnya untuk membuka kembali lahan pertanian terbengkalai. (*)