Kolesterol Jahat Jadi Momok Kesehatan, Ini Gejala dan Risikonya

Hindari menggoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali.

Kolesterol Jahat Jadi Momok Kesehatan, Ini Gejala dan Risikonya
Ilustrasi mengkonsumsi makanan. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, CIREBON -- Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat menjadi momok bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Sebab lemak jahat dapat mendatangkan dampak buruk. Kolesterol jahat tinggi ditandai dengan kandungan lemak lebih tinggi dibandingkan proteinnya.

"Bahayanya, jika LDL ini tinggi dengan kadar lebih dari 250 mg per dL, maka bisa menjadi faktor risiko dari beragam penyakit seperti kardiovaskular, stroke dan diabetes mellitus," kata dr Doddy Rizqi Nugraha Sp PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Waled Cirebon, Kamis (4/7/2024).

Melalui keterangan tertulis, Doddy mengungkapkan, gejala dari risiko kolesterol jahat bisa diketahui dan berbeda-beda pada setiap individu. Adapun gejala umum yang ditimbulkan adalah seperti merasa kesemutan pada bagian tangan dan kaki, nyeri dada, sakit kepala hingga mudah lelah dan ngantuk yang bisa bikin tubuh low-batt saat beraktivitas.

Menurut dia, dari hasil beberapa penelitian, untuk terbebas dari kolesterol jahat ada beberapa cara. Yakni dengan mengurangi makanan tinggi lemak. Sebab lemak seperti olahan susu, butter dan daging yang tidak diolah dengan tepat jadi pemicu utama kolesterol jahat tinggi.

Rendah gula

Dokter Doddy menyarakan mulailah dengan mengurangi makanan berlemak. Sebagai gantinya, bisa mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat, antioksidan tinggi serta rendah gula dan kolesterol.

“Contoh makanannya ya seperti oatmeal, beras merah, sayuran, daging rendah lemak, biji-bijian dan tanaman herbal yang punya antioksidan tinggi seperti curcumin. Cara olahnya kalau bisa direbus atau dikukus, hindari menggoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali,” jelasnya.

Selain itu, juga menghentikan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. Zat yang terkandung di dalam alkohol dan rokok dapat menghambat perjalanan kolesterol ke hati, sehingga terjadinya penumpukan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain menghindari pantangan, disarankan untuk memperbanyak asupan suplemen penurun kolesterol, salah satunya suplemen yang mengandung curcumin, senyawa aktif pada temulawak.

Antioksidan tinggi

Menurut dia, curcumin mengandung antioksidan tinggi yang terbukti dalam banyak penelitian mampu menurunkan kolesterol, meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL, kolesterol baik) dan menurunkan LDL atau kolesterol Jahat.

"Tentu juga perlu mempertimbangkan suplemen penurun kolesterol yang sudah terstandardisasi dan terukur kadar ORAC Score-nya (jumlah antioksidan)," ujarnya.

Agar terhindar dari kolesterol jahat, seseorang juga wajib memperhatikan pola hidup sehat. Mulailah dengan menjaga asupan makanan dan jauhi pantangannya. Namun, jika sudah terkena kolesterol, jangan ragu untuk rutin cek kesehatan dan penuhi kebutuhan antioksidan harian.

"Ingat ya, terbebas dari kolesterol bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan. Kenali dulu gejala serta penyebabnya dan segera menanganinya. Kembalikan kesehatan tubuh dengan cepat bersama Helmig’s Curcumin Tablet Forte," ungkapnya. (*)